”Kalau begitu, keempat keterampilan berbahasa itu bisa dikembangkan dengan memakai wacana atau teks IPA, IPS, olahraga, seni, atau apa pun,” ujarnya.
Sam menilai, jika akan digunakan prinsip pembelajaran tematik integratif, sebenarnya tidak perlu ada penghapusan mata pelajaran apa pun karena semua pelajaran bisa diajarkan kepada siswa. Sam mencontohkan integrasi beberapa mata pelajaran yang memiliki keterikatan yang kuat dan mengikat dengan Bahasa Indonesia, yakni Sains, Bahasa Indonesia, dan Matematika (SBM); Sosial, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, dan Muatan Lokal (SBSBM); Agama, Bahasa Indonesia, dan PPKn (ABP); serta Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Pengembangan Diri, dan Bahasa Indonesia (PPB).
”Bahasa Indonesia berfungsi sebagai mata pelajaran pengikat atau pemandu mata pelajaran terkait (language across curriculum). Dengan cara ini siswa sebenarnya hanya belajar empat rumpun pelajaran,” kata Sam.
Melihat pro-kontra kurikulum baru, ada baiknya sebelum diterapkan, kurikulum baru ini diujicobakan di sejumlah sekolah. Jika setelah dievaluasi hasilnya ternyata bagus, barulah diterapkan di semua sekolah.