Lenongan Satir Si Bakil

Kompas.com - 19/02/2013, 00:54 WIB

Menurut Frans, komedi selalu memberikan kesempatan pelakon mengabaikan penghayatan karakter yang mereka mainkan. Itu seperti jebakan komedi, yang menjauhkan aktor dari proses penghayatan peran.

”Lenongan memang sedang jadi tren dan itu mengundang penonton. Semakin banyak mahasiswa ataupun kelompok teater yang lebih memilih menggarap naskah sebagai komedi situasi dan semakin jarang kelompok teater memainkan naskah realis. Situasi itu memperparah semakin langkanya naskah teater realis baru,” kata Frans.

Masalahnya, begitu menurut Frans, sekadar lucu tak cukup untuk mengasah pelakon jadi aktor watak.

”Mahasiswa program studi teater harus lebih berani menggarap teater realis yang memang membutuhkan latihan panjang, riset yang mendalam untuk menangkap situasi dan konteks naskah garapannya, lalu mengeksekusi semua jerih payahnya di panggung. Itu akan memacu kemampuan pelakon,” kata Frans.

(Aryo Wisangeni G

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau