”Informasi yang kami peroleh hanya dari pengawas dan internet. Tidak bisa interaksi langsung jika ada persoalan yang akan kami tanyakan,” kata Rasita, Kepala SDN 14 Penari, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Rabu (6/3).
Hal senada disampaikan Kasmawati, Kepala SDN 2 Lamakato, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Ada sekolah yang ditunjuk untuk menyosialisasikan kurikulum, tetapi tidak semua sekolah diundang.
”Justru sekolah-sekolah yang bagus di kota tidak diundang. Kami tidak tahu, apakah sekolah yang diundang sosialisasi itu berarti yang ditunjuk melaksanakan Kurikulum 2013. Anehnya, sekolah yang eks RSBI atau yang sekolah standar nasional di sekolah penyelenggara sosialisasi tidak diundang,” kata Kasmawati yang sekolahnya berakreditasi B.
Menurut Kasmawati, seharusnya saat ini guru sudah disiapkan untuk pelatihan. Sebab, pembelajaran tematik integratif tidak mudah sehingga perlu persiapan yang baik.
”Di KTSP yang ada pelajaran tematik untuk kelas I-III saja, selama ini tidak berjalan baik. Semestinya saat ini pemerintah sudah bisa fokus untuk menyiapkan guru,” kata Kasmawati.
Toyani, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, mengatakan, belum tahu pola sosialisasi Kurikulum 2013.
”Belum ada informasi yang pasti soal kapan pengawas, kepala sekolah, dan guru disiapkan. Kami menunggu saja. Padahal, kami yang di lapangan butuh informasi yang lebih detail dan lengkap soal Kurikulum 2013,” kata Toyani.
Terkait penetapan kuota 30 persen sekolah dasar berakreditasi A dan B untuk melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas I dan IV, juga belum diketahui. Sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria belum mendapat informasi penunjukan.