Sementara itu, pengawas UN di Kabupaten Luwu, Iwan Sumantri, mengatakan, salah satu sekolah di daerahnya, yakni SMA Negeri Bassesang Tempe, baru melaksanakan UN hari pertama pada Kamis (18/4) pukul 20.00 Wita. Hal itu terpaksa dilakukan karena naskah soal untuk 31 siswa IPA dan IPS baru tiba dari Makassar pukul 17.00.
Di Bima, Nusa Tenggara Barat, ujian nasional baru dimulai hari Jumat karena naskah soal baru diterima Kamis siang. ”Itu pun belum semua soal lengkap,” kata Zubair HAR, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bima.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, di Palangkaraya, mengatakan, distribusi soal UN SMP dipastikan lebih lancar. Beberapa kebijakan juga dilakukan agar kasus UN SMA tidak terulang dalam UN SMP.
PT Ghalia Indonesia Printing yang bertugas mencetak soal UN SMP untuk 11 provinsi, misalnya, hanya diberikan wewenang mencetak soal UN SMP untuk Bali. Adapun untuk 10 provinsi lainnya naskah soal dicetak oleh tiga perusahaan lain.
Di sejumlah daerah, naskah soal untuk UN SMP sudah diterima. Kekisruhan yang terjadi di SMA sederajat diharapkan tidak terulang untuk UN SMP sederajat yang akan dimulai Senin (22/4) pekan depan.(LUK/ELN/ATO/COK/SON/