Sementara itu, sutradara Riri Riza berbagi pengalaman membuat film sebelum teknologi film digital, yakni sebelum tahun 2011. ”Bahan film dari poliester tak hanya berat, tetapi juga tak bisa segera diurai. Film selama 10 menit butuh gulungan poliester 300 meter. Satu film beratnya bisa sampai 40 kg,” kata Riri.
Dengan teknologi digital, bahan dan biaya shooting bisa dipangkas karena menjadi lebih praktis. ”Teknologi digital memotong biaya produksi film hingga 80 persen,” kata sutradara film Laskar Pelangi ini.
Kiprah Riri membuat film di daerah seperti Belitung mendapat sorotan peserta diskusi. Salah seorang bertanya tentang kerusakan lingkungan di daerah itu karena banyak turis datang sehingga munculnya penginapan dan warung.
”Tak semua tempat pasca- shooting jadi terkenal seperti Belitung. Kalau kondisinya seperti itu, pemerintah daerah bisa mendidik warga untuk menjadikannya ecotourism,” kata Riri yang berharap warga setempat mendapat tambahan penghasilan sekaligus lingkungan terjaga.