Nugget OVJ ala Mahasiswa Unika Widya Mandala

Kompas.com - 08/07/2013, 03:45 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com — Tim mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya berhasil memperoleh bantuan dana Kopertis VII Jawa Timur untuk Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di sejumlah universitas itu.

Tim mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Farmasi WM Surabaya melibatkan Novenia, Jamie, Agnes, Marta, dan Mickey yang berasal dari daerah dan latar belakang yang berbeda, misalnya Jamie dari Sampit atau Marta dari Banjarmasin.

Para mahasiswa Fakultas Farmasi WM yang dididik untuk menjadi "life-improving pharmacist" itu sama-sama prihatin dengan gaya hidup orang Indonesia yang serba instan dan kurang mementingkan pola makan sehat.

Mereka mencoba menjawab kebutuhan akan makanan instan yang sehat dengan mengembangkan dan memasarkan "Nugget Okara Vegetable Merk Jempolan" atau disingkat Nugget OVJ yang merupakan nugget berbahan ampas kedelai.

"Nugget OVJ itu dibuat dari bahan dasar tepung okara. Okara didapatkan dari hasil pengeringan ampas kedelai. Okara kaya akan serat pangan dan tidak mengandung gluten sehingga lebih aman dikonsumsi," kata Mickey, Minggu (7/7/2013).

Menurut dia, okara kaya akan selulosa yang tidak dapat larut dalam air sehingga membantu kerja saluran pencernaan, terutama untuk menghilangkan konstipasi dan membersihkan residu yang tertinggal di usus.

Selain itu, mereka menambahkan sayur wortel dan brokoli untuk meningkatkan kadar vitamin. Mereka juga berinovasi dengan menambahkan jamur kuping hitam yang terbukti menambah daya tahan tubuh.

"Tepung okara sebenarnya bisa juga dijadikan bahan cookies, namun kalau cookies susah ditambahkan sayur ke dalamnya, padahal anak-anak sekarang malas makan sayur, jadi kami pikir nugget akan lebih menarik buat mereka," katanya.

Pihaknya menggunakan Laboratorium Analisis Pangan dan Laboratorium Pengolahan Pangan WM untuk menguji kadar protein ampas kedelai dan proses produksi nugget.

"Karena kami berasal dari Jurusan Farmasi yang masih awam soal teknologi pangan, maka kami didampingi Kepala Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) WM, Ir Thomas Indarto," ungkapnya.

Tentu, kreasi mereka kian menaikkan nilai jual okara yang selama ini rendah karena okara dinilai tidak ada gizinya. Padahal dengan pengolahan yang tepat, okara bisa menjadi pengganti tepung terigu yang jauh lebih sehat dan murah.

Okara mengandung banyak nutrisi kedelai dan nutrisi itu akan hilang jika tidak dimanfaatkan, bahkan kandungan nutrisi kedelai dalam okara itu lebih tinggi dari tahu dan susu kedelai.

"Harganya yang murah dan gizinya yang tinggi membuat Nugget OVJ ’made in’ kami lebih unggul dibandingkan dengan produk nugget lain, apalagi Nugget OVJ tanpa pengawet dan MSG," tutur Novenia yang menjadi ketua kelompok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau