Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2014, 14:18 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, satu masalah besar pendidikan yang selama ini dihadapi adalah banyaknya anak-anak dari keluarga miskin yang cerdas, namun tak  mampu masuk perguruan tinggi. Untuk itu, kata Presiden, pemerintah telah meluncurkan program inovatif beasiswa Bidikmisi.

SBY mengatakan, program tersebut adalah memberikan uang kuliah gratis, ditambah dengan uang saku sekitar Rp600 ribu per bulan. Presiden menyebutkan, sampai saat ini sudah lebih dari 220  ribu siswa yang masuk dalam program Bidikmisi.

"Umumnya mereka berhasil meraih prestasi akademis dan nonakademis yang mengagumkan,” katanya, saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT Ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2014 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jumat (15/8/2014).

Presiden mengatakan, tidak jarang di antara mereka yang lulus dengan predikat cumlaude, bahkan dengan IPK sempurna 4.

"Saya sempat terharu mendengar cerita anak pengemudi becak bernama Raeni, yang ikut Bidikmisi dan berhasil lulus dari Universitas Negeri Semarang dengan IPK 3,96," ujarnya.

Lebih lanjut Presiden mengatakan, pemerintah melalui dana abadi pendidikan telah menyiapkan beasiswa bagi mereka untuk melanjutkan ke jenjang S-2 dan S-3 di dalam maupun di luar negeri.

"Saya yakin, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang akan lahir ribuan "master" dan doktor generasi baru dari keluarga miskin," katanya.

"Merekalah yang akan menjadi pemutus mata rantai kemiskinan, pengangkat harkat dan martabat keluarganya, serta pengibar Merah Putih setinggi-tingginya," ujarnya.

Menurut SBY, hal itu adalah bukti bahwa anak-anak Indonesia, apapun latar belakangnya, mempunyai potensi yang luar biasa asalkan mereka diberikan kesempatan. Dia menyebutkan, dalam sepuluh tahun terakhir anak-anak bangsa yang bersaing dalam berbagai olimpiade internasional telah meraih 217 medali emas, 389 medali perak, dan 494 medali perunggu.

"Siapa bilang anak indonesia tidak bisa bersaing dan unggul di panggung dunia," ujarnya. (DESTI/MARSEL/NADIA/LIZA)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com