"Setiap tahun ada 200 sampai 250 beasiswa StuNed untuk short course dan S-2 yang khusus diberikan untuk pelajar Indonesia. Sekali lagi, StuNed itu khusus untuk pelajar Indonesia. Artinya, tak ada pesaing dari negara lain," kata Indy Hardono, Koordinator beasiswa Nuffic Neso Indonesia.
"Maka, saya harap untuk periode 2015 nanti mahasiswa Bandung banyak yang daftar, dan yang di luar Bandung juga jangan mau kalah. Kebangetan kalau tidak apply sama sekali," kelakarnya.
StuNed merupakan program beasiswa dari Pemerintah Belanda khusus pelajar Indonesia untuk meraih gelar Master atau Short Course di Belanda. Ini merupakan beasiswa berbasis prestasi dengan fokus khusus pada keunggulan akademik, jenjang karir, penghargaan, dan prestasi penting lainnya.
Beasiswa tersebut juga memiliki area prioritas khusus dalam kerjasama bilateral antara Belanda dan Indonesia, yaitu pengelolaan air, ketahanan pangan, ekonomi, peradilan sektor, dan hak asasi manusia.
Indi mengakui, untuk periode 2015 ini distribusi beasiswa StuNed agar berbeda karena dibuat lebih terbuka. Artinya, beasiswa tersebut tak lagi hanya khusus untuk staf atau karyawan di instansi-instansi pemerintah Indonesia yang telah menjadi partner Pemerintah Belanda.
"Untuk tahun ini mulai menerima aplikasi dari mahasiswa first graduate, tapi memang yang kualitasnya terbaik. Ini memang sangat kompetitif, dari sisi IPK dan pengalaman organisasi si pelamar benar-benar terbaik," kata Indi.
Indi menerangkan, yang dimaksud dengan "terbaik" di sini adalah pelamar berkualifikasi first graduate terbaik dari yang terbaik. Baca: 250 Beasiswa StuNed Khusus Indonesia, "Kebangetan" Kalau Tak Diambil!.
"Yang kami cari itu calon Presiden Indonesia, seperti itu kualifikasinya. Kami tak mau yang hanya pintar di sisi akademik, tapi juga kepemimpinan. Kami cari pemimpin Indonesia," ujarnya.
Indi mengatakan, presentasi di Kampus ITB, Bandung, kali ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai pendidikan tinggi di Belanda, khususnya mengenai program Beasiswa StuNed. Kegiatan tersebut dilaksanakan menjelang kunjungan delegasi beberapa perguruan tinggi Belanda ke Bandung pada 4 November 2014 mendatang.
Bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik, batas waktu pendaftaran untuk beasiswa StuNed adalah 15 Maret 2015 untuk program Master (S-2) dan 1 Maret 2015 untuk Short Course. Untuk memenuhi persyaratan pendaftarannya, pelamar harus lebih dulu memiliki Surat Penerimaan (letter of Acceptance) dari perguruan tinggi di Belanda.
"Untuk itu, saya mengingatkan, para mahasiswa mendaftar sesegera mungkin ke universitas Belanda yang akan jadi tujuan studinya," kata Indi.
Pada 4 November 2014 mendatang, lanjut Indi, delegasi universitas-universitas Belanda akan mengunjungi Bandung dalam rangka penyelenggaraan 'Dutch Placement Days' di Grand Royal Panghegar. Acara tersebut akan memungkinkan calon mahasiswa mendapatkan banyak informasi lebih lanjut dan bertatap muka langsung dengan perwakilan universitas di Belanda.
Bagi yang tertarik, informasi lebih lanjut mengenai StuNed dan program studi di Belanda dapat dilihat di www.nesoindonesia.or.id/stuned. Calon mahasiswa Indonesia juga dapat menghubungi staf Nuffic NESO Indonesia.
"Silakan hubungi kami untuk konseling gratis," ujar Indi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.