Maastricht School of Management, Kampus Rangking yang "Kurang Dikenal"

Kompas.com - 10/11/2014, 11:52 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu perwakilan perguruan tinggi yang hadir pada "Dutch Placement Day 2014" adalah Maastricht School of Management (MSM). Kampus tersebut meraih peringkat pertama di Eduniversal Worldwide untuk kategori Top Business School.

Tahun ini, setelah di Bandung dan Jakarta, Nuffic Neso Indonesia kembali menggelar "Dutch Placement Day 2014" pekan ini di Surabaya, Selasa (11/11/2014), dan Makassar, Kamis (13/11/2014). Informasi beasiswa dan program studi menjadi daya tariknya.

Selain menawarkan banyak kesempatan beasiswa, antusiasme pelajar Indonesia mengikuti pameran dan presentasi pendidikan tinggi di Belanda itu juga karena hadirnya 30 perwakilan perguruan tinggi asal Belanda. Beberapa diantaranya adalah perguruan tinggi yang selama ini "kurang dikenal" di mata pelajar Indonesia.

"Tahun ini kemungkinan besar akan bertambah yang mendaftar, apalagi banyak perguruan tinggi yang selama ini tidak dikenal, juga datang dengan beragam tawaran. Ini kesempatan bagi pelajar Indonesia mengeruk sebanyak-banyaknya informasi langsung dari perwakilan perguruan tinggi tujuan studi mereka," ujar Education Promotion Officer Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia, Inty Dienasari, kepada Kompas.com, Kamis (6/11/2014) lalu di Erasmus Huis.

Salah satu contohnya adalah Maastricht School of Management (MSM) yang terletak di kota Maastricht. Didirikan pada 1952, sekolah bisnis tertua di Belanda itu terakreditasi oleh empat institusi internasional, antara lain NVAO, AmBA, IACBE, serta ACBSP.

Peringkat dua untuk program MBA di Belanda versi Eduniversal Best Master Ranking itu menawarkan beberapa program master (S-2) diantaranya Master of Science (MSc) Manajemen dan Teknik dalam Sistem Produksi, Master Manajemen Pendidikan, MaastrichtMBA yang merupakan gabungan MSM dan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Maastricht, Dokctor of Business Administration (DBA), dan banyak lagi.

"Kami tetap yakin potensi pelajar Indonesia sangat besar. Saat ini ada dua mahasiswa Indonesia sedang menuntut ilmu di sini, satu di MBA dan satu tengah menuntut ilmu untuk PhD," ujar Oliver W Olson, Dosen Senior bidang Strategi Pemasaran di MSM.

"Pelajar kami memang tidak banyak. Saat ini hanya 33 pelajar dari 22 negara," kata tambahnya.

Lia Amalia (30), mahasiswi S-3 bidang pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengaku tertarik menimba ilmu di MSM. Alasannya, sangat sedikit sekali perguruan tinggi di Belanda menyediakan program studi untuk jurusan pendidikan.

"Karena sekarang sedang ambil S-3, saya hanya ingin ambil short course saja. Saya ingin mengambil pengalaman baru di sana," ujar Lia.

Adapun di MSM, sebetulnya, program studi untuk pendidikan hanya tersedia pada Master Manajemen Pendidikan yang merupakan program paruh waktu 2,5 tahun. Program ini hanya ditawarkan untuk organisasi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen di bidang pendidikan.

Baca juga: Kuliah di Luar Negeri, Gengsi atau Kebutuhan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau