"Tiap jurusan memang berbeda. Kalau saya, tiap dua minggu itu ujian. Tiga bulan pertama benar-benar menderita, harus cepat beradaptasi," kata Anton.
Agung Indriyanto, mahasiswa S-2 di Advanced Master in Intellectual Property and Knowledge Management, Maastricht University, juga menuturkan hal serupa. Dia mengaku kaget di awal-awal masuk kuliah lantaran lebih banyak berdiskusi untuk mencari pemecahan sebuah masalah atau kasus.
"Kebanyakan diskusi untuk problem solving. Sebelum kuliah harus baca sendiri tentang kasusnya. Setelah selesai, baru masuk kelas. Tanpa persiapan seperti itu, kita tidak akan diperbolehkan masuk oleh dosen," kata Agung.
Sedikit tatap muka, lebih banyak berdiskusi. Kira-kira begitulah kesimpulan yang didapatkan dari perbincangan dengan para mahasiswa Indonesia tersebut. Membaca jurnal dan riset adalah menu harian, seperti halnya skil memasak dan mencuci sebagai yang perlahan menjadi pekerjaan paling lazim mereka lakukan sebagai pelajar di sini.
"Kalau ditanya hobi, jangan bilang hobi kita adalah membaca buku, pasti ditertawakan orang-orang di sini. Baca buku di Belanda adalah hal wajib, bukan hobi," timpal Nael.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.