Guru Abad 21, Belajarlah dari Cokroaminoto, Ki Hajar dan Muslimah...

Kompas.com - 03/05/2015, 08:00 WIB

Pada saat sekolah terancam ditutup karena kurang biaya operasional, Muslimah berdiri paling depan untuk memperjuangkan agar sekolah tetap berdiri. Dia tunjukkan jiwa kepemimpinannya.

Kita mengenal Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, yang sudah sejak lama mengusung konsep luar biasa tentang guru berkualitas. Guru sebagai among dan pamong. Muslimah adalah salah satu contoh itu, yaitu bagaimana seorang guru berperan ganda sebagai among dan pamong (leader) pada saat yang bersamaan.

Salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah S-2 di Belanda bercerita tentang kagumnya dia dengan attitude para dosen di sana yang sangat mudah dihubungi. Bahkan, seorang dosen tak segan membalas missed call dari mahasiswa yang ingin bertemu sekedar untuk menyampaikan kekhawatirannya tidak dapat mengikuti perkuliahan yang dianggap berat.

Tak hanya itu. Mahasiswa lain juga bercerita bagaimana para dosen di Belanda tidak merasa direndahkan apabila mahasiswa mengkritisi atau mengajaknya berdebat. Bagi mereka mengajar bukan sekedar teaching tapi juga learning. Dosen juga harus belajar.

Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Penulis adalah pemerhati pendidikan dan bergiat sebagai koordinator tim beasiswa pada Netherlands Education Support Office di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau