Selain fleksibel, sistem ini menawarkan biaya lebih murah hingga 40 persen. Mahasiswa tidak harus sering datang ke kampus, jadi tidak perlu menggunakan fasilitas kampus.
"Kalau di Amerika, kuliah online lebih mahal dari kuliah biasa. Di sini terbalik," jelas Engkos.
Dia melanjutkan, semua bahan perkuliahan dapat diunduh langsung di Learning Management System (LMS). Jadi, cukup bermodal internet, mahasiswa bisa mengenyam perkuliahan dengan kualitas sama.
"Kami mengerti kualitas itu penting. Jangan berani main-main dengan kualitas. Misalnya mahasiswa tidak bisa video confference ditoleransi atau telat mengumpulkan tugas diperbolehkan. Itu salah. Kita nggak pakai itu," kata Engkos.
Dia juga menyebutkan prestasi mahasiswanya yang memiliki kendala kesehatan. Setelah lulus, si mahasiswa berhasil menggunakan ilmunya untuk berbisnis online.
"Kuliahnya online, kerjanya online. Jadi, nggak ada masalah dengan kesehatan," lanjutnya.
Engkos berharap, ilmu saat berkuliah online dapat digunakan sebagai modal saat mereka mulai merintis bisnis atau karir. Semangat untuk menuntut ilmu tak boleh padam dengan alasan apapun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.