Kalaupun dipungut biaya, besarnya 188 Euro atau sekitar Rp 3 juta per semester dan uang tersebut dikembalikan kepada mahasiswa antara lain dalam bentuk tiket untuk transportasi umum. Karena daya tarik itu, cukup banyak mahasiswa Indonesia di Jerman.
"Dari sekitar 11.000 warga Negara Indonesia di Frankurt saja, sekitar 2.000 di antaranya mahasiswa yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Jerman,” kata Konsul Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt Jerman, Wahyu Hersiati , di Frankfurt Jerman, Kamis (27/8/2015).
Adapun untuk biaya hidup tak perlu khawatir, karena banyak beasiswa yang diberikan. Selain beasiswa dari Pemerintah Jerman, ada juga beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sebaliknya, pemerintah RI juga memberikan beasiswa kepada warga Negara Jerman yang akan kuliah di Indonesia, terutama kuliah di bidang bahasa, seni dan budaya.
Umumnya mahasiswa Jerman memanfaatkan Beasiswa Darmasiswa dari Kemendikbud RI untuk menempuh pendidikan bahasa, seni dan budaya di Indonesia selama setahun. Selain itu, banyak pula mahasiswa Jerman yang mengambil Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) yang disediakan Kementerian Luar Negeri RI untuk mengambil kuliah di bidang bahasa, seni dan budaya Indonesia selama tiga bulan.
"Mahasiswa tinggal memilih perguruan tinggi di Indonesia yang disukainya," kata Hersiati.
Arya Widyatmoko, Konsul Indonesia di Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt mengatakan saat ini ada juga sejumlah perguruan tinggi di Jerman yang mulai mengenakan biaya kuliah untuk mahasiswanya. Namun, lebih banyak perguruan tinggi di Jerman yang tidak memungut biaya. Karena itu, mahasiswa Indonesia setelah lulus, biasanya melanjutkan pendidikan hingga S-2 atau S-3. Alasannya, mumpung gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.