Jangan Ragu Jadi Peneliti, Asia Tenggara adalah "Surga" Penelitian!

Kompas.com - 02/10/2015, 11:57 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com – Asia Tenggara merupakan wilayah yang menyimpan keanekaragaman hayati dan potensi lingkungan yang besar. Belum lagi masyarakatnya yang majemuk dan memiliki percampuran budaya.

Banyak hal dapat menjadi sasaran empuk penelitan dalam rangka menambah pengetahuan atau bahkan memunculkan ilmu baru. Indonesia sendiri memiliki model hutan hujan untuk dijadikan laboratorium terbuka melihat pertumbuhan tanaman dan hewan, serta pengaruh keberadaannya terhadap dampak lingkungan dan iklim.

Di luar itu, masih ada beragam persoalan yang dapat disorot dan menjadi bahan analisis. Salah satu pusat penelitian memperhatikan perkembangan hal ini ialah Southeast Asia Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop).

SEAMEO Biotrop mengangkat informasi ilmiah untuk membantu masyarakat dan institusi mengangkat isu mengenai lingkungan dan Sumber Daya Alam (SDA). Nantinya, hasil penelitian dapat memberikan informasi akan manfaat serta penggunan berkelanjutan dari SDA ini.

Informasi tersebut misalnya, data tentang pengembangan bibit unggul untuk ketahanan pangan atau masalah penyakit tumbubhan yang muncul. Selain itu, dapat juga berupa analisis mengenai akibat yang ditimbulkan sebuah perusahaan terhadap keadaan lingkungan sekitarnya.

Akses akan informasi disalurkan untuk kepentingan pengetahuan, pelatihan, dan peraturan mengenai lingkungan. Hal ini dilakukan agar pemakaian SDA diatur oleh manajemen yang baik dan adanya efisiensi dalam memaksimalkan pemanfaatannya.

Ujungnya, ketersedian laporan yang jelas bisa mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menjaga keseimbangan pengambilan SDA di sebuah wilayah. Ini pun mampu mendorong efektivitas pengembangan untuk kelanjutan penggunaannya di masa depan.

Ada dua program utama dari SEAMEO Biotrop. Program ini adalah Tropical Biology for Community Welfare yang mengurus masalah kemiskinan dan Tropical Biology for Environmental Integrity terkait perubahan cuaca.

Thinkstock Ilustrasi

Peluang bagi akademisi

SEAMEO Biotrop dinaungi Organisasi Menteri-menteri Pendidikan di Asia Tenggara yang berdiri sejak 6 Februari 1968. Service Laboratory SEAMEO Biotrop berada di lingkungan Kebun Raya Bogor, Bogor Jawa Barat.

Lembaga tersebut membuka peluang menguatkan kapasitas individu dan lembaga dalam pengetahuan terbaru dan penerapan biologi tropika. Selain itu, lembaga ini juga menjembatani penelitian, pelatihan, networking, serta pertukaran informasi dan pekerjaan dalam lingkup biologi tropika.

Ada kesempatan bagi akademisi yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati untuk belajar dan melakukan penelitian. Selama ini, sudah ada ribuan tenaga ahli dan pelajar dari pegawai negeri atau swasta yang ikut serta dalam penelitian serta pengembangan kemampuan. (Baca: Dibuka… Beasiswa untuk Dosen, Guru, dan Praktisi Pendidikan!).

Untuk tahun 2015, kesempatan ini terbuka semakin luas, Terdapat empat pelatihan nasional, tiga pelatihan regional, dan satu pelatihan dalam negeri sebagai bagian dari program. Ada juga satu konferensi internasional dan dua seminar-workshop yang akan diselenggarakan tahun ini.

Pelatihan akan difasilitasi oleh peneliti ilmuan dan unit dalam lembaga ini, termasuk BIOTROP Information and Training Centre di Bogor. Program yang diadakan terbuka untuk semua kalangan, terutama yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara.

Pendidikan dan penelitian ini merupakan upaya SEAMEO Biotrop dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dari aspek pengetahuan, hasilnya diharapkan mampu membantu pemakaian dan pengembangan SDA di kawasan Asia Tenggara.

Baca: Selain Anggota ASEAN, Apa Kehebatan Indonesia di Asia Tenggara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau