Tidak berhenti di situ, penelitian pun terus mengalami perkembangan. Banyak variabel baru dimasukkan, misalnya, pada 2013 unsur 'kemacetan' turut masuk perhitungan simulasi.
"Tahun 2015 kemarin kami juga tambahkan penggunaan bahan bakar terbarukan seperti biodisel," kata Manajer Divisi Engineering TMMIN Indra Chandra Setiawan yang juga merupakan salah satu tim peneliti, Kamis (7/1/2015).
Semangat muda
Selain memberikan dasar akademis bagi mendesaknya reformasi energi di dalam negeri, penelitian ini memperlihatkan pula bahwa mahasiswa juga punya kontribusi untuk mengatasi persoalan bangsa. Semangat muda dapat menjadi modal besar bagi hadirnya beragam inovasi dan kreativitas yang solutif.
"Mereka energik sekali, beda dengan kami yang tua-tua ini. Mudah berkoordinasi juga," puji Deendarlianto.
Tak hanya dalam proses penelitian, para mahasiswa juga terlibat dalam presentasi Kongres Energi Nasional tahunan UGM. Memang, tiap tahun hasil penelitian Deendarlianto dan kawan-kawan menjadi salah satu agenda presentasi rutin.
"Sengaja kami libatkan mahasiswa agar sebelum mereka lulus dan menjadi profesional, mereka sudah punya pengalaman," kata Deendarlianto.
Pada kongres itu semua elemen, baik itu akademisi, pelaku industri, dan pemerintah, berkumpul untuk bertukar pikiran mengenai permasalah energi nasional. Penelitian ini pun, menurut dia, masih akan berlanjut hingga ke tataran lebih kompleks.
"Misalnya, (menguji) dampak terhadap ekonomi nasional jika kita menggunakan biodisel sebagai alternatif energi," katanya.
Penelitian lanjutan akan menyentuh pula hitungan praktis. Misalnya, papar Deendarlianto, menghitung kebutuhan lahan dan pekerja hingga infrastruktur yang dibutuhkan bila ada rencana membuat energi alternatif dari tebu.
Di sisi lain, Indra turut mengungkapkan bahwa arah penelitian juga akan difokuskan mampu mendukung program-program perencanaan energi yang bersifat mikro.
"Misalnya kita bantu provinsi DKI Jakarta membuat perencanaan energi daerah," tutur Indra
Sementara itu, TMMIN optimistis penelitian semacam ini bisa menjadi salah satu modal mengatasi ancaman krisis energi seperti beragam proyeksi yang sudah ada.
"Dengan semangat teman-teman dari akademisi dan anak mudanya, saya optimistis Indoneisa bisa mencapai kedaulatan energi," kata Technical Director TMMIN Yui Hastoro, Selasa (29/12/2015).
"Saya lihat anak muda sekarang hebat. Mereka sangat mampu diberi pekerjaan yang levelnya nasional," tambah Yui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.