Inilah Sekolah-sekolah yang Punya "Ekskul" Paling Asyik untuk Siswa!

Kompas.com - 15/01/2016, 08:28 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

Peduli lingkungan

Permasalahan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi banyak menggerus, bahkan merusak alam. Hal ini memotivasi SMA Negeri 21 Makassar, Sulawesi Selatan, membuat ekskul yang berorientasi pada program-program peduli lingkungan.

Awal cerita, SMA Negeri 21 Makassar memenangkan kompetisi Toyota Eco Youth (TEY) ke-4 pada 2009. Kemenangan ini kemudian memotivasi pihak sekolah untuk secara resmi membuat ekskul "TEY".

TEY merupakan kompetisi khusus pelajar sekolah menengah yang bertujuan untuk membangun cara pikir dan mendorong kontiribusi nyata anak muda terhadap perbaikan di lingkungan sekitar sekolah.

Sejak itu, SMA Negeri 21 Makassar rajin mengikuti ajang yang digelar tahunan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ini.

Tapi tidak berhenti pada partisipasi TEY saja. Program-program berbasis pengembangan lingkungan dan masyarakat sekitar sekolah tetap jadi agenda rutin ekskul.

"Misalnya, kami mengadakan pelatihan untuk ibu-ibu PKK atau pemuda-pemuda yang belum bekerja. Kami pernah buat pelatihan membuat kerajinan tangan dan biogas dari eceng gondok," ucap Munawar Achmad, Guru SMA Negeri 21 Makassar yang turut membimbing ekskul TEY kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2016).

Menariknya, ekskul TEY juga memiliki desa binaan tak jauh dari lokasi sekolah. Desa binaan ini terletak di tempat pariwisata Pulau Lakkang. Sebuah pulau kecil yang berada tepat di tengah-tengah Kota Makassar.

"Kami tanya mereka (warga desa binaan) butuh pelatihan apa? Misalnya butuh tentang cara memanfaatkan limbah dari plastik atau kaleng, maka kami kirim pembimbing ke sana," tutur Munawar.

Dia juga bercerita, tak semua siswa bisa masuk menjadi anggota ekskul. Ada syarat dan tes seleksi khusus yang mesti dilalui calon anggota.

"(Siswa) yang memenuhi syarat boleh masuk. Setelah itu ada diklat (pendidikan dan pelatihan) selama satu minggu bagi anggota baru," kata Munawar.

Sampai saat ini, setidaknya sudah terdaftar sekitar 500 anggota ekskul, termasuk para alumni SMA Negeri 21 Makassar. Meskipun telah dinyatakan lulus, mereka ternyata masih aktif mengikuti pertemuan rutin di sela-sela kesibukan kuliah atau bekerja.

"Semua anggota ekskul biasanya memanfaatkan 'Eco Gallery' untuk berkumpul dan rapat," ujarnya.

Eco Gallery merupakan salah satu fasilitas bantuan dari TMMIN berupa satu ruang kelas dengan model lingkungan. Karya-karya para siswa juga turut menghiasi ruang ini.

Selain Eco Gallery, sekolah pun memiliki fasilitas bernama “Kampung Toyota”. Di dalamnya tersedia ruang baca, tempat olah raga, dan kantin sehat. Disebut kantin sehat karena kantin ini hanya menyediakan makanan rumahan bebas pengawet.

"Tidak ada makanan atau minuman kemasan. Kalau air minum pun kami suguhkan pakai gelas," ucap Munawar.

Lebih dari sekedar tempat "nongkrong", Kampung Toyota juga jadi wahana bagi siswa untuk menggelar beragam pelatihan bertema peduli lingkungan. Salah satu contoh, ujar Munawar, adalah pelatihan mendaur ulang sampah.

"Harapannya nanti tidak hanya di sekolah, tapi bagaimana sekolah dapat menjadi pusat untuk pengembangan lingkungan di sekitarnya," kata I Made Tangkas, Direktur Corporate and External Affair Directorate TMMIN, Rabu (2/9/2015).

Nah, kegiatan ekskul ternyata bisa dirancang menjadi tempat mengasah minat, bakat, dan kemampuan sosial kan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau