Jangan Salah Pilih... Pahami Sistem Pendidikan Sesuai Potensi Anak!

Kompas.com - 21/01/2016, 11:50 WIB
Latief

Penulis

"Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi, percaya diri serta mendidik siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya. Pada sistem ini, siswa didorong untuk dapat mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini membuat sistem belajar mengajar lebih kontekstual dan secara pribadi bermakna bagi anak," kata Manoharan.

Manorahan menambahkan, sistem ini siswa juga diajarkan untuk menelaah isu-isu yang berkembang dan bagaimana isu tersebut memberikan dampak kepada dunia. Tak hanya itu. Siswa juga belajar memahami bagaimana isu tersebut dapat berkaitan satu sama lain; memungkinkan siswa untuk mengembangkan pola pikir dan perspektif secara global.

3. Sistem Amerika

Kurikulum yang ditekankan pada sistem pendidikan ini adalah pada pembelajaran kontekstual melalui kemampuan problem solving dan fokus pada Science, Technology, Engineering, Art dan Math (STEAM). Penekanan yang digunakan bervariasi dan memiliki beragam kesamaan dalam hal pendekatan luas pada gaya belajar dan penguasaan materi.

Sistem Amerika dapat memenuhi kebutuhan pendidikan para siswanya sejak usia 3 sampai 18 tahun, yang dinilai sebagai saat yang tepat terjadinya pengembangan pengetahuan, kognitif dan sosial yang seimbang. Selain itu, melalui sebuah jalur inovatif, siswa dapat mempersingkat total durasi belajar menjadi hanya 14 tahun.
 
4. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

Indonesia memiliki sistem nasional pendidikan tersendiri yang menerapkan wajib belajar 12 tahun, yaitu 9 tahun pendidikan dasar meliputi 6 tahun di sekolah dasar, dan 3 tahun di Sekolah Menengah Pertama, serta 3 tahun di Sekolah Menengah Atas.

Sistem pendidikan yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang berarti aspek intelektual, spiritual, dan personal bagi anak akan menjadi perhatian.. Namun, sejak dua dekade terakhir sekolah nasional yang mengadopsi juga kurikulum lain seperti Cambridge dan lainnya.

Tantangan global

Kini, seiring era globalisasi, pelajar Indonesia dihadapkan pada kondisi harus mampu bersaing secara internasional. Sebagai pengingat, Indonesia saat ini menduduki posisi terakhir dari 40 negara yang dinilai dalam hal pencapaian pendidikan menurut Laporan The Learning Curve Pearson 2014.

Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara pada peringkat pendidikan global PISA dalam hal matematika, sains dan membaca. Untuk menjawab tantangan itu, sudah saatnya generasi muda Indonesia dibekali sistem pendidikan yang sesuai guna membentuk mereka menjadi generasi yang siap kerja dan menghadapi tantangan global tersebut.

"Pilihan layanan pendidikan ini akan memberikan pengaruh yang baik pada orang tua untuk menentukan mana yang sesuai dengan potensi anak-anaknya. Karena pilihan itu akan memastikan perjalanan pendidikan yang ditempuh dan berdampak maksimal," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau