Bagi saya, jadi sarjana S1 saja pun mereka belum layak. Tapi begitulah. Program ini memberi kesempatan kepada orang-orang untuk meraih gelar dan ijazah. Hanya itu.
Di luar soal itu, banyak pula mahasiswa yang sebenarnya punya basis intelektual memadai tapi tetap bodoh, karena tidak belajar. Mereka mengira belajar di perguruan tinggi itu hanya aktivitas di ruang kelas itu. Mereka tidak membekali diri dengan kemampuan belajar mandiri. Nilai kuliah tinggi, tapi kompetensi minim.
Kepada mahasiswa selalu saya ingatkan bahwa hal terpenting yang harus mereka kuasai adalah kemampuan belajar mandiri. Mereka harus membangun kemampuan itu, lalu menggunakannya untuk menambah pengetahuan dan skill yang tidak diajarkan di ruang kuliah.
Dengan kemampuan itu pula mereka mengembangkan diri setelah lulus. Itulah poin terpenting dari kesarjanaan. Yaitu bisa menambah ilmu dan keterampilan secara mandiri. Tanpa kemampuan itu seorang sarjana akan jadi fosil.
Di kampus-kampus saya selalu mengingatkan par dosen untuk membimbing mahasiswa untuk meraih kompetensi, bukan sekedar dapat nilai kuliah. Kepada para mahasiswa saya ingatkan untuk membangun kompetensi. Jangan sampai jadi sarjana dengan membawa ijazah kosong.
Tulisan Hasanudin Abdurakhman lain bisa dibaca juga di http://abdurakhman.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.