Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajarlah... Anak-anak Anda Makin Besar dan Mulai "Cerewet"!

Kompas.com - 04/05/2016, 16:43 WIB

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah merasa kewalahan menjawab hal-hal yang ditanyakan anak-anak Anda? Kenapa itu begini, kenapa yang ini begitu?

Claire Lerner, seorang peneliti senior bidang pola asuh anak di Amerika serikat, menjelaskan bahwa sejak berusia 21-24 bulan anak-anak mulai melontarkan pertanyaan sederhana seperti "Apa ini?" atau "Apa itu?".

Pertanyaan tersebut tentu tidak asing bagi para orangtua. Sekadar menjawab pertanyaan "apa ini?" bukanlah merupakan hal sulit, karena pada tahap ini mereka masih berfokus pada keingintahuan untuk mengenal obyek-obyek di sekitar mereka.

Namun, seiring pertambahan usia, anak-anak pun semakin kritis dalam bertanya. Pada usia 42-49 bulan, sekitar 3,5 sampai 4 tahun, Lerner menjelaskan bahwa anak-anak mulai mengajukan pertanyaan "kapan", "mengapa", maupun "bagaimana", atau "berapa".

Nah, apa yang Anda lakukan jika suatu saat Anda tidak mengetahui jawaban pertanyaan mereka, anak-anak Anda? Membiarkan pertanyaan itu lewat begitu saja hingga si anak lupa? Atau, malah menyuruh mereka agar tidak bertanya lagi?

Disadari atau tidak, respons-respon seperti itu bisa saja terjadi. Tapi, di era serba canggih saat ini, sebenarnya tidak ada kata "tidak tahu" dalam menjawab pertanyaan anak. Orangtua dapat dengan mudah mencari jawaban tersebut pada mesin pencari web.

Selain itu, ada juga bermacam buku ensiklopedia yang dapat dijadikan media untuk memperoleh jawaban. Bahkan, ensiklopedia tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk mendorong anak agar aktif bertanya. Salah satunya adalah buku seri Kenapa, ya?

Pada keempat seri Kenapa, ya? terdapat hampir 200 pertanyaan pada masing-masing buku dengan jenis pertanyaan berbeda. Buku pertama seri itu berfokus pada pertanyaan tentang “kenapa”, sementara buku kedua tentang "apa", buku ketiga tentang "bagaimana", dan buku keempat tentang "berapa".

Pada judul terbaru seri ini banyak pertanyaan menarik yang dapat dieksplorasi bersama buah hati Anda, baik tentang hewan, tubuh manusia, alam, budaya, maupun dunia.

Berapa liter keringat?

Ternyata dalam sehari, tubuh manusia menghasilkan 0,5-1 liter keringat dalam bentuk penguapan air. Sebagai orangtua, selain menjelaskan jawaban yang ada di buku ini, Anda juga dapat mengajak anak melakukan sesuatu sesuai dengan kreativitas Anda.

Misalnya, setelah mengetahui fakta tentang keringat, Anda dapat mengajak anak Anda untuk minum air putih yang cukup untuk mengganti cairan yang keluar.

Sementara itu, [ertanyaan lain dapat ditemukan di buku ini adalah berapa banyak negara yang ada di dunia? Berapa kali kita buang gas setiap harinya? Berapa tahun anjing hidup? Berapa hari seekor unta bisa bertahan tanpa minum? Berapa ukuran tetesan air hujan? Berapa banyak halilintar yang menyambar setiap hari?

Sejatinya, menjawab pertanyaan anak bukanlah sekadar memberikan informasi, tetapi juga suatu bentuk perhatian orangtua terhadap sang buah hati. Dengan adanya respons positif dari orangtua dalam menjawab pertanyaan anaknya, si anak dapat menjadi "si cabe rawit" yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, dan tidak segan-segan aktif bertanya pada kesempatan selanjutnya.

Nah, jika Anda kewalahan menjawab pertanyaan kritis anak Anda, bisa jadi jawabannya ada di buku Kenapa, ya?

PUTRI SASTRA/BHUANA ILMU POPULER

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com