Dalam proses pembuatan judul untuk buku pertama, saya diminta untuk membuat judul yang “bombastis” dan menjual. Judul apakah yang terpikir?
1 menit membaca kebohongan …
2 menit membaca kebohongan …
Saya paham bahwa judul buku bisa menjadi salah satu kunci sukses penjualan buku. Apalagi banyak pembaca Indonesia terbuai begitu membaca judul yang menjanjikan “cepat bisa”, “cepat tahu”, “cepat selesai”, dan sebagainya.
Namun, terkait mendeteksi kebohongan, apakah betul bisa membaca kebohongan dalam 2 menit?
Kalau membaca (emosi) orang, saya bisa. Bahkan, saya hanya perlu 1/25 detik untuk membaca emosi Anda. Memang saya dilatih sejak di Manchester untuk membaca ekspresi wajah secara cepat dan tepat.
Apakah seharusnya buku saya berjudul “1/25 detik membaca orang” ?
Kalau membaca kebohongan, bisakah hanya 2 menit ?
Mungkin kalau sekedar mencurigai adanya kebohongan, saya bisa. Tapi, memastikan seseorang berbohong dalam waktu hanya 2 menit ? Wah … bila saya mengatakan bisa dan hasilnya akurat 100%, itu sama saja dengan memproklamirkan diri sebagai Sang Pencipta!
Bila saya tidak pernah salah, saya selalu bisa dengan data seadanya, dan hasilnya selalu akurat 100%, bukankah saya = Sang Pencipta ?
Yang jelas, bila Anda dijanjikan bisa membaca kebohongan hanya dalam waktu 2 menit dengan akurasi 100%, Anda sebetulnya telah dibohongi.
Seseorang tidak bisa memastikan kebohongan dalam 2 menit dengan hasil 100% akurat (pasti benar). Bahkan, memastikan kebohongan dalam waktu 1 jam secara tepat dengan hasil 100% akurat barangkali hal mustahil.
Banyak orang mengaku bisa mendeteksi kebohongan berdasarkan rumusan mengenai sejumlah tanda-tanda kebohongan.
Mata melirik ke kiri, mata melirik ke kanan, mata melihat ke atas, mata melihat ke bawah, apakah itu tanda-tanda pasti kebohongan? Semudah itukah?
No !