Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Bisakah Mendeteksi Kebohongan dalam 2 Menit?

Kompas.com - 13/06/2016, 21:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Tepatnya, tidak ada tanda- tanda pasti kebohongan, baik tanda-tanda nonverbal maupun tanda-tanda dalam komunikasi verbal.

Ini bukan saya yang ngomong ! Bukan juga hanya teori saja. Yang ngomong adalah para pakar Lie Detector, antara lain Aldert Vrij, Paul Ekman, dsbnya.

Dan ini bukan teori. Mereka praktek mendeteksi kebohongan.

Jadi, bisa kah Anda membaca emosi seseorang dalam 1 menit ? Bisa. Saya bisa hanya dalam 1/25 detik.

Namun apakah pasti bisa membaca kebohongan dalam 1 menit ? Tidak selalu bisa (100%). Saya bukan Sang Pencipta.

Apakah 100% akurat ? Mustahil. Pasti ada error.

Lantas, bila tidak ada tanda-tanda pasti kebohongan, bagaimana cara kita mendeteksi kebohongan ?

Kebohongan adalah penyimpangan dari BASELINES.

Cari BASELINES seseorang, kenali, hafalkan, dan gunakan sebagai pembanding untuk menganalisa “jujur atau bohong”.

Apakah itu BASELINES ?  Tunggu penjelasan saya dalam tulisan berikutnya ya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com