Sah... Prestasi Pelajar Indonesia Diakui Dunia!

Kompas.com - 24/06/2016, 17:17 WIB

KOMPAS.com -  "Benih semua prestasi adalah kemauan, bukan harapan atau impian." (Napoleon Hill).

Apa yang dikatakan Napoleon Hill itu setidaknya sangat tercermin pada Siti Fatimah, anak nelayan asal Sampang, Madura. Tapi, prestasinya di sekolah sangat luar biasa.

Apa yang diraih Siti adalah berkat kerja keras ibunya untuk membiayai sekolahnya. Pada 2011, Siti berkesempatan ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang astronomi dan berhasil merebut medali emas dan berhak mewakili Indonesia ke ajang olimpiade astronomi internasional.

Setahun kemudian, Siti Fatimah kembali meraih medali perak dalam ajang Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2012. Prestasinya sangat membanggakan.

Prestasi mendunia

Prestasi Siti hanya sebagian dari prestasi para pelajar Indonesia di bidang sains, seni, dan olahraga. Mengapa seni dan olahraga dimasukkan?

Menurut Suharlan, penulis buku Indonesia Cerdas Ada di Sini, keunggulan para pelajar itu tidak semata diukur dari otak kiri, tapi juga otak kanan. Prestasi bukan hanya menguasai hitung-hitungan, sebaliknya anak yang pandai menari pun layak disebut berprestasi.

Prestasi mendunia pelajar Indonesia itu berawal pada 1990-an, yaitu saat Indonesia yang "tidak dianggap apa-apa" oleh negara lain diumumkan menjadi pemenang. Saat itu, barulah negara lain "melek", tak lagi menganggap enteng Indonesia.

Deretan prestasi internasional dan ratusan medali emas, perak, perunggu, menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki pelajar-pelajar yang layak dipuji. Bahkan, hingga kini sudah menjadi tradisi bahwa Indonesia memperoleh medali dan prestasi sains internasional.

Berikut beberapa deretan prestasi pelajar Indonesia:

1. Mengikuti International Physics Olympiad (IPho). Hasilnya lebih dari seratus medali (emas, perak, perunggu) diraih Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI)  sejak pertama kali mengikuti IPho ke-24 tahun 1993 di Amerika.

2. Mengikuti International Biology Olympiad (IBO) sejak 2000 di Antalya, Turki. Hingga kini selalu meraih prestasi. Pada 2007 Indonesia meraih medali emas pada kompetisi Biologi Internasional yang dipersembahkan Stephanie Senna.

3. Mengikuti International Chemistry Olympiad (IChO). Hasilnya pada IChO ke-40 tahun 2008 Tim Olimpiade Kimia Indonesia berhasil merebut medali emas pertama di ajang akademik bergengsi tingkat dunia itu. Emas pertama Tim Indonesia diraih oleh Kelvin Anggara. Selain emas tersebut, Indonesia juga mendapatkan 1 medali perak dan 1 perunggu.

4. Mengikuti International Mathematics Olympiad (IMO), hasilnya sejak pertama kali berpartisipasi pada tahun 1988, kehadiran Tim Olimpiade Matematika Indonesia selalu diperhitungkan negara lain. Raihan medali perak dan perunggu merupakan hal biasa. Hingga akhirnya medali emas pertama pun dipersembahkan pada IMO ke-54 tahun 2013 di Santa Maria, Kolombia. Medali emas penanda kebangkitan Indonesia ini diraih oleh Stephen Sanjaya.

5. Mengikuti International Olympiad in Informatics (IOI), hasilnya sejak pertama ikut pada IOI 1995 di Belanda, Indonesia berhasil merebut medali perak. Sedangkan emas pertama yang dipersembahkan TOKI bagi Indonesia pada tahun 1997 saat gelaran IOI di Cape Town, Afrika Selatan. Emas kembali diraih TOKI pada IOI tahun 2008 di Kairo, Mesir.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau