Karena proses tersebut membutuhkan waktu tak sebentar, persiapan melamar beasiswa ke luar negeri wajib dilakukan jauh-jauh hari.
Pengalaman organisasi juga biasanya jadi pertimbangan pemberi beasiswa, terutama di Amerika Serikat. Mereka kebanyakan memilih calon yang tekun menggeluti organisasi kemasyarakatan berkaitan dengan lingkungan, sosial, pendidikan, atau pengentasan kemiskinan.
Selain itu, kemampuan bahasa mutlak diasah. Bukan semata karena syarat nilai sertifikat bahasa harus tinggi. Ingat, pembelajaran di luar negeri banyak dilakukan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional. Bagaimana mau belajar kalau tidak mahir berbahasa?
Saat belajar secara otodidak dirasa belum mencukupi, mengambil program bimbingan bahasa patut dilakukan. Sertifikat bahasa yang dibutuhkan ada beragam pula dari TOEFL sampai IELTS. Minimal nilai pun macam-macam. Sebaiknya, lihat dulu syarat dari universitas tujuan.
Selama memoles diri, mulailah mencari universitas dan lembaga pemberi beasiswa yang sesuai dengan rencana masa depan Anda. Jangan lelah menggali informasi dari situs-situs beasiswa. Salah satunya, Anda bisa mencari informasi dari Visual Interaktif Kompas (VIK) bertema "Berburu Beasiswa".
Selain itu, Anda bisa pula berkenalan dan berdiskusi langsung dengan alumni penerima beasiswa sebelumnya. Tanyakan atau konfirmasikan semua informasi yang tidak Anda temui di internet.
Nah, selamat berburu beasiswa ke luar negeri!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.