Tentu, ujar Amalia, usaha tersebut tak semudah membalik telapak tangan. Dia harus mencobakan satu per satu aktivitas, sampai anaknya terlihat cocok dengan bidang gambar.
"Sebelumnya saya arahkan ke wushu, badminton, dan aikido. Namun, itu tidak berlangsung lama," ujar Amalia.
Minat menggambar, lanjut Amalia, telah membuat Aqil berkonsentrasi lebih lama.
"Dengan gambar, saya juga bisa melihat apa yang dirasakan Aqil. Salah satunya jika ia sering memberi warna merah pada gambar, itu berarti ia sedang ketakutan," tutur Amalia.
Selain itu, Amalia juga rutin mengajak Aqil mendaki gunung. Menurut dia, hiking juga sangat bermanfaat bagi penyandang disleksia.
Dari catatan sampai film
Amalia mencatat segala cerita selama ia mengurus anaknya. Catatan tersebut kerap menuai pujian dari keluarga dan sahabat Amalia.
Kini, catatan tersebut telah dibukukan menjadi novel terbitan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) berjudul "Wonderful Life".
"Saya sering mencatat dan itu sering di-share oleh teman-teman saya, sampai akhirnya dicetak jadi buku," tutur Amalia.
Belakangan, novel dari catatan tersebut diangkat ke layar lebar menggunakan judul yang sama. Sosok Amalia di film ini diperankan Atiqah Hasiolan.
Rencananya, film yang diproduseri Rio Dewanto itu akan tayang perdana 13 Oktober 2016.
Rusun Marunda menjadi awal dari roadshow Wonderful Life. Di sini, Amalia dan Aqil mengajak anak-anak di rusun itu menggambar bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.