Batik adalah sumber daya luar biasa yang dapat mempercepat proses nation building, yang bahan bakunya adalah nilai-nilai luhur dan output-nya adalah keunggulan dan martabat Bangsa.
Namun, entah mengapa, batik masih kurang dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan pembangunan karakter. Mungkin, sudah saatnya memasukkan materi tentang batik dan wastra Nusantara ke dalam kurikulum Pendidikan.
Tapi, tentu saja, materi ajar bukan hanya tentang teknik membuat batik, melainkan juga pemahaman tentang filosofi yang dikandungnya.
Generasi muda harus mengetahui makna dari beragam motif misalnya arti motif truntum atau filosofi dari batik Tiga negeri. Batik adalah guru dan pendidik!
Rasanya, tak cukup bagi kita hanya memakai, mengkoleksi dan melestarikan batik. Batik adalah filosofi dan nilai luhur bangsa ini. Batik juga harus dipahami, dihayati, dan dipanuti.
Maka, mari kita kembali ‘menuliskan’ nilai-nilai luhur kita. Mari kita kembali belajar 'membatik'. Karena dari batik milik kitalah nilai-nilai luhur berada dan perlu ditanamkan pada anak-anak kita.
Selamat memaknai Hari Batik Nasional!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.