Ibaratnya, seperti seorang sniper, ia harus menahan nafas agar bidikannya stabil. Ini juga menjelaskan kenapa membuat tanda tangan berulang-ulang itu melelahkan. Ada napas yang harus ditahan ketika kita membuat tanda tangan.
Nah, ketika orang lain meniru sebuah tarikan pada tanda tangan kita, maka ia akan dipaksa untuk menahan napas hingga tarikan itu berakhir. Apabila ia melepas napas sebelum tarikannya selesai, maka akan menghasilkan tremor pada tarikan yang ia tiru. Apalagi kalau tarikannya hanya 1, dan panjang.
Ornamen ini bisa berupa garis bawah, titik i-dots, ukuran kapital yang besar, atau apapun. Dari pengalaman saya, seringkali para pemalsu gagal dalam meniru ornamen tambahan ini. Ada saja cacat yang kelihatan bila diteliti lewat kaca pembesar.
Keempat, gunakan pena yang khas ketika membuat tanda tangan. 1 merk pena, dengan jenis dan warna tinta yang sama. Ini juga akan memberikan ciri khas tambahan, karena setiap pena memiliki karakteristiknya sendiri dalam menghasilkan ketebalan garis.
Kelima, JANGAN memberikan tanda tangan original anda untuk berkorespondensi. Buatlah tanda tangan khusus untuk mengirim undangan, menandatangani absensi pernikahan, ataupun pada tanda terima paket.
Tanda tangan pada situasi tersebut sebaiknya tidak sama dengan tanda tangan di KTP anda. Buatlah tanda tangan versi korespondensi, atau cukup gunakan paraf.
Hanya gunakan tanda tangan original anda ketika membubuhkannya pada dokumen yang mengikat secara hukum. Hal ini untuk mencegah terlalu banyak orang yang mengetahui bentuk tanda tangan original anda.
Perlu diingat bahwa memalsukan tanda tangan itu memerlukan effort. Maka, berikanlah effort yang sesulit mungkin kepada orang lain dalam meniru tanda tangan kita.
Buatlah tanda tangan yang kalaupun mampu dipalsukan, maka kualitas goresannya akan terlihat berbeda jauh dengan yang original.
“There is no perfect crime. Every crime will leave its trails, and every crime can be prevented”. Pemalsuan tanda tangan adalah kejahatan. Setiap tanda tangan yang dipalsukan akan meninggalkan kecacatannya sendiri. Cegahlah kejahatan dari hal yang paling sederhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.