Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Orang Kampung Masuk Hotel

Kompas.com - 18/11/2016, 14:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Kami tiba di sebuah tempat di pusat kota KL. Belakangan saya tahu namanya kawasan Bukit Bintang. Tempat yang kami tuju adalah sebuah hotel, namanya Federal Hotel.

Mr. Hamano melakukan proses check in untuk saya. Ia kemudian menyerahkan sejumlah uang ringgit, uang kedatangan, sambil menjelaskan bahwa uang beasiswa akan diberikan nanti.

Ia juga menjelaskan bahwa biaya hotel sudah dibayar. Saya hanya perlu membayar makan untuk keperluan saya. Sebelum meninggalkan saya, dia berpesan, ”Don’t make international call from your room, it is expensive. Use public phone.”

Saya kemudian diantar ke kamar oleh petugas hotel. Tiba di kamar saya langsud sujud syukur. Semua ini terasa bagai mimpi. Hotel ini terasa sangat mewah buat saya. Eh, inilah pertama kali saya masuk ke kamar hotel. Semua serba luar biasa.

Saya merasa seperti Kevin, anak kecil yang terpisah dari keluarganya saat pergi liburan dalam film Home Alone 2.

Saya cobai semua barang yang ada di kamar hotel. Saya telepon resepsionis, sekedar untuk tanya arah kiblat, padahal saya sudah melihat tandanya. Sekedar untuk mencoba teleponnya.

Kemudian saya isi bath tab dengan air panas sampai penuh, lalu saya berendam di situ. Kemudian saya pakai hair dryer untuk mengeringkan rambut. Lalu saya rebahan, menikmati kasur hotel yang empuk.

Puas mencobai semua peralatan di kamar, saya keluar hotel, berbekal sejumlah uang yang saya terima tadi. Di sebelah hotel ternyata ada mal. Saya masuk ke situ untuk makan siang.

Saya pergi ke gerai McDonald. Ya, saya ingin mencobanya di sini. Di Indonesia baru sekali saya makan di McDonald. Saya agak kecewa ternyata McDonald di KL tidak menyediakan hidangan nasi. Tapi tak apa, hidangan hamburger yang saya makan lezat belaka.

Selesai makan saya beli kartu telepon. Saya telepon Teh, kakak saya. Ingin rasanya menelepon Emak, tapi tak ada telepon di rumah tempat Emak tinggal.

“Aku dah sampai ni, di Kuala Lumpur.”

“Alhamdulillah, selamat ya.”

“Iya, aku diinapkan hotel. Baguuuus benar hotelnya.

“Bertuahnya kau, Dik. Banyak-banyak bersyukur ya.”

“Iya. Sampaikan salam untuk Emak, ya. Bilang, aku dah sampai.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com