Peserta yang mengikuti pemilihan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional 2017 berjumlah 335 orang dengan 15 kategori. Di antaranya, kepala sekolah semua jenjang, pengawas sekolah semua jenjang, laboran jenjang pendidikan menengah, tenaga administrasi sekolah jenjang pendidikan menengah, tenaga perpustakaan pendidikan dasar dan menengah.
Sedangkan pemilihan tenaga kependidikan untuk Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) tingkat nasional 2017 berjumlah 115 orang dengan 6 kategori yaitu kepala sekolah pendidikan khusus, pengawas pendidikan khusus, kepala SD daerah khusus, kepala SMP daerah khusus, kepala SMA/SMK daerah khusus, dan pengawas sekolah daerah khusus. Pada 2017, untuk tenaga kependidikan pengawas sekolah daerah khusus baru diadakan pemilihan. Tahun-tahun sebelumnya tidak ada pemilihan.
Guru-guru kategori berprestasi tingkat nasional adalah pemenang 1 tingkat provinsi, hasil pemilihan dari tingkat kabupaten atau kota.
Seleksi mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional meliputi portofolio, video pembelajaran, tes tulis akademis dan kepribadian, karya tulis, presentasi/wawancara. Yang berbeda antara di daerah dan pusat adalah prosentasi tiap jenis penilaian.
Tenaga kependidikan dinilai berdasarkan portofolio, karya tulis dan uji plagiasi, penulisan karya prestatif (deskripsi pengalaman membanggakan) bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan menggunakan komputer dikerjakan secara real time/on the spot, uji praktik dan tertulis dalam bentuk prosedur kerja bagi tenaga kependidikan lainnya.
Seluruh tenaga kependidikan mempresentasikan karya tulisnya dan menjalani wawancara untuk pendalaman portofolio. Asesmen kepribadian dilakukan dengan menggunakan instrumen inventory test dan problem solving.
Tenaga kependidikan yang terpilih dinilai sebagai sosok yang inspiring (memiliki paradigma baru dan inovatif), the breakthrough (terobosan baru), education by heart (mendidik dengan hati), evidence based (berbasis bukti), keunikan/keunggulan, serta problem solving (memecahkan masalah).