Karakteristik soal yang didapatkan pada tahap kedua kemudian digunakan untuk menghitung skor peserta.
Jadi meski setiap peserta dapat menjawab soal dengan sama benar, namun hasil akhir belum tentu memiliki skor yang sama tergantung jenis soal yang dikerjakan.
Dihubungi Kompas.com, Pokja SBMPTN meminta peserta SBMPTN berhati-hati terhadap informasi yang tidak bertanggungjawab.
"Banyak orang yang ambil kesempatan dengan adanya seleksi SBMPTN ini. Saya sudah jelaskan di 8 stasiun TV," jelas Budi.
Sebelum dimulai pendaftaran pun sudah dilakukan sosialisasi, jelas Budi menanggapi kurangnya waktu sosialisasi SBMPTN.
"Intinya sebetulnya bagi peserta tidak berpengaruh sistem apapun yang digunakan. Yang terpenting sebetulnya bahwa peserta telah menyiapkan diri untuk ujian," lanjutnya.
Sistem baru ini dibuat malah menguntungkan (peserta). Budi meminta untuk peserta yang telah melalui SBMPTN kemarin seharusnya fokus pada substansi tes dan bukan strategi mengerjakannya.
Budi juga mengajak semua pihak untuk menyampaikan hal yang benar baik kepada mahasiswa maupun perguruan tinggi yang akan menerima mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.