StuNed: Kembali untuk Berbakti Pada Negeri

Kompas.com - 20/05/2018, 21:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

"Tidak hanya itu, Indonesia juga memberikan beasiswa kepada pemuda-pemudi Belanda melalui Kemlu, Kemenristekdikti maupun Kemendikbud. Jadi ini memang sudah saatnya Indonesia juga memberi. Tidak terus 'menengadahkan tangan'. Kita harusnya bangga," kata Azis menjelaskan hubungan bilateral Indonesia dan Belanda.

Ketua Ikatan Alumni StuNed Immanuel Hutasoit kepada Kompas.com menyampaikan penerima beasiswa ingin memberikan kontribusi untuk pembangunan di Indonesia.

"StuNed tidak pernah membuat perjanjian dan memaksa penerima beasiswa harus kembali pulang ke Indonesia. Namun dari data yang kami miliki, 95% alumni penerima beasiswa StuNed pasti kembali ke Indonesia untuk membaktikan ilmunya," ujar Immanuel.

Oleh karena itu, kami ingin bersinergi bersama untuk memberikan makna yang positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia, tambah Immanuel.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar Kerajaan Belanda Rob Swartbol dan Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro yang juga merupakan alumni pendidikan Belanda (Delft University of Technology) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 1993-1998. Prof. Wardiman merupakan salah satu tokoh pendidikan nasional yang mendukung program StuNed dan pernah menjabat sebagai ketua komite pemilihan beasiswa StuNed. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau