Sekolah di Inggris masuk pukul 09.00 dan pulang pukul 15.00. Setiap hari putra-putri saya berjalan kaki ke sekolah yang hanya berjarak 200 meter dari tempat tinggal kami di George Road, Selly Oak. Pulang sekolah, anak saya masih memiliki banyak energi untuk bermain sepeda di taman.
Ketiga, anak-anak yang bersekolah dekat rumah memiliki lebih banyak waktu berkumpul bersama orangtua mereka. Sebab, waktu mereka untuk kembali ke rumah tidak habis di jalan.
Orangtua juga memiliki peluang lebih besar untuk mengantar dan menjemput anak mereka. Momen bersama keluarga ini amat penting untuk merekatkan hubungan.
Keempat, dari sisi ekonomi, bersekolah dekat dengan rumah juga dapat menekan pengeluaran orangtua. Mereka tidak perlu mengeluarkan kocek lebih besar untuk membayar biaya transportasi.
Perburuan sekolah favorit tidak terjadi di Inggris karena kualitas sekolah di negara tersebut hampir merata. Inilah bedanya dengan Indonesia.
Kebijakan zonasi sekolah di Indonesia justru sebuah ikhtiar besar pemerintah untuk memeratakan kualitas sekolah. Sebab, tanpa disadari sistem yang telah berjalan selama ini menciptakan kesenjangan. Anak-anak yang pintar dan berprestasi hanya berkumpul di sekolah tertentu saja.
Alhasil, terjadi pula kesenjangan kualitas dan kompetensi guru antara sekolah favorit dan sekolah lain.
Ingat bahwa keberhasilan pendidikan anak tidak semata-mata terletak di sekolah, namun justru berada di tangan para orangtua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.