JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan tenaga kerja terampil dunia industri di berbagai sektor sedang mendapat sorotan besar. Dunia pendidikan menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan itu.
Salah satunya melalui pendidikan vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diharapkan mampu melahirkan tenaga kerja terampil, berkarakter, dan bersaing memenuhi kebutuhan sumber daya manusia.
Kondisi ini menggerakkan Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden No 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK yang kurikulumnya disempurnakan dan diselaraskan dengan kompetensi sesuai tuntutan dunia kerja atau industri.
1. Peran industri
SMK diharapkan mempunyai rekan industri untuk menjaga kualitas lulusan yang link and match dengan kebutuhan tenaga kerja saat ini.
Sejak 8 tahun lalu PT Astra Honda Motor (AHM) mencoba menjawab kebutuhan itu dengan mengembangkan program kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) Astra Honda. Program bertajuk Pendidikan Satu Hati itu sudah diimplementasikan di 667 SMK mitra binaan di 31 provinsi.
Siswa lulusan SMK dengan Kurikulum TSM Astra Honda terbukti banyak mengisi lapangan pekerjaan di industri otomotif. Tahun lalu 42 persen pasokan tenaga mekanik baru di bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) diisi oleh lulusan SMK TSM Astra Honda.
Pada semester pertama tahun ini jumlahnya bertambah 157 orang. Hal itu mengikuti kebutuhan lebih luas dari jaringan Honda.
2. Membuka lapangan kerja
Di sisi lain AHM juga membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi lulusan TSM Astra Honda bekerja sebagai operator pabrik di Sunter, Cikarang, atau Karawang. Sekitar 96 persen kebutuhan operator baru dipasok oleh lulusan SMK mitra binaan AHM.
Baca juga: Ini Alasan Lulusan SMK Banyak Menganggur
Tak hanya memiliki daya saing tinggi di industri otomotif, 102 lulusan TSM Astra Honda juga mampu membuka lapangan pekerjaan melalui usaha bengkel Mandiri.
Untuk mendukung itu, melalui Astra Honda Youthpreuner Program, AHM menggandeng wirausaha muda terpilih ini menjadi mitra mendapatkan pembinaan dan dukungan khusus.
Selain itu, tercatat 731 lulusan TSM Astra Honda tahun ini melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
3. Menyempurnakan kurikulum
Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kualitas implementasi kurikulum di setiap SMK binaan.
Penyempurnaan itu di antaranya menambah muatan bisnis dan wirausaha yang nantinya akan melahirkan kurikulum baru berlabel Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda.
"Melalui pendidikan vokasi Astra Honda, kami ingin kompetensi generasi muda alumni SMK dapat semakin berkualitas. Tidak hanya bermanfaat bagi industri tapi juga bisa menjadi wirausaha mandiri," ujar Muhibbuddin di sela diskusi pengembangan program pendidikan Satu Hati, Selasa (17/7/2018).
Untuk itu, lanjut dia, AHM berusaha mengoptimalkan rantai bisnis Astra untuk kemajuan alumni SMK mitra binaannya. Mereka bisa berwirausaha sendiri atau bekerja di perusahaan atau melanjutkan kuliah dengan sistem yang terus kami kembangkan secara komprehensif dan terintegrasi, tambah Muhibbuddin.
4. Standarisasi pembelajaran
Tidak hanya kurikulum, Program Pendidikan Satu Hati dari AHM juga berusaha meningkatkan kompetensi para guru di 667 SMK binaan melalui program pelatihan teknik berjenjang dan materi yang mengikuti perkembangan teknologi sepeda motor terkini.
Para guru itu nantinya mengajarkan Kurikulum TSM Astra Honda kepada para siswa dengan peralatan praktik dan laboratorium yang sudah distandardisasi oleh AHM.
Bagi para siswa AHM memberi kesempatan magang atau praktik kerja industri di jaringan AHASS. Kompetensi mereka selanjutnya akan diuji sebelum mereka lulus.
"Kami mengintegrasikan pembelajaran vokasi siswa mulai dari teori, praktik sampai magang kerja dalam sebuah sistem terstandardisasi. Kami fasilitasi siswa untuk belajar langsung teknologi terkini sepeda motor dengan harapan mereka benar-benar siap masuk dunia kerja setelah lulus SMK," tutup Muhibbuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.