KOMPAS.com - Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN), Senin, 23 Juli 2018 Sekolah Saint John’s Meruya, Jakarta, menyelenggarakan Pekan Literasi Media.
Dengan topik “Digital Savvy Using Social Media”, dari tanggal 23 Juli hingga 27 Juli 2018
diadakan berbagai acara bagi murid-murid dari usia TK hingga SMA dan juga orang tua.
Saint John’s School Meruya bersama Akademi Televisi Indonesia (ATVI) menyadari pentingnya mengajak anak-anak dan orang tua menanggapi secara bijak kemajuan teknologi dan keberadaan media sosial.
1. Bijak gunakan gawai
Paulus Pontoh dari Sekolah Saint John’s menjelaskan, “Tujuan utama acara ini adalah
membuat anak-anak lebih bijak dalam menggunakan gawai, serta meningkatkan kesadaran
anak untuk membaca buku dan menjadikan kebiasaan membaca buku sebagai hal yang
menyenangkan."
Baca juga: Kado Hari Anak Nasional Siswa Indonesia Raih Prestasi di IBO Iran
Penggunaan gawai pada anak-anak usia sekolah, bahkan terkadang sejak usia sangat dini, bisa menjadi sebuah ketergantungan dan telah menjadi masalah umum pada generasi milenial ini, jelas Paulus.
Eduard Depari, Direktur ATVI, dalam seminar pada hari Selasa, 24 Juli 2018, menegaskan pentingnya bagi orang tua menyediakan waktu berkualitas bagi anak-anak.
2. Pisau bermata dua
“Menjadi orang tua bagi anak-anak generasi milenial ini memang lebih susah, tetapi sangat penting untuk mengarahkan anak agar mampu mengambil manfaat dari gawai dan media sosial," kata Eduard.
Media sosial saat ini seperti pisau bermata dua yang bisa bermanfaat, tapi juga bisa merugikan penggunanya, tambahnya.
Melalui seminar ini diharapakan orang tua bersama-sama pendidik di sekolah dapat mempersiapkan anak-anak lebih bijak dalam pemanfaatan gawai dan media sosial.
3. Pelatihan menulis
Masih ada kegiatan literasi lain yang akan digelar Saint John School di antaranya seminar untuk orang tua murid kelas 4 SD hingga SMA yang akan berlangsung Jumat, 27 Juli 2018.
ATVI mengemas Pekan Literasi Media ini dengan sangat menarik. Anak-anak usia dini diberi
pemahaman melalui kegiatan dongeng, membuat dan mewarnai boneka tangan.
Murid kelas 4 hingga 6 SD akan mendapat pelatihan menjadi presenter cilik, sementara
murid-murid sekolah menengah akan mendapat pelatihan menulis.
Kegiatan membaca dan menulis akan membantu generasi muda untuk tidak terpaku pada gawai. DIharapkan mereka mampu mengisi waktu dengan kegiatan berkualitas dan bisa menunjang masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.