KOMPAS.com — Pada masa penjajahan, sekolah yang khusus bagi masyarakat pribumi sangat sedikit. Dengan penerapan politik etis, salah satu yang dikembangkan adalah bidang pendidikan sehingga didirikanlah sekolah bagi kaum pribumi.
Sekolah dari jenjang HIS, MULO, dan AMS didirikan. Bahkan, sekolah rakyat di pedesaan juga turut berkembang.
Akan tetapi, persoalannya, untuk mendidik siswa dari jenjang HIS dibutuhkan seorang pengajar atau guru yang berpendidikan tinggi.
Akhirnya, Pemerintah Kolonial Belanda membangun Hoogere Kweekschool (HKS) atau lebih dikenal dengan sekolah pendidikan guru.
Pada 1914, dibuka dua HKS di Jawa. Tepatnya di Bandung dan Purworejo.
Menempati gedung kweekschool pertama di Hindia-Belanda, dan satu lagi dibangun di Purworejo.
Di Purworejo terdapat sekolah yang dulunya sempat digunakan untuk mendidik orang pribumi menjadi guru.
Tim riset Roemah Toea, sebuah komunitas pencinta sejarah kolonial, Lengkong, mengatakan, berdasarkan penelusuran timnya, bangunan tersebut merupakan eks HKS yang awalnya menempati tempat latihan tentara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.