Mahasiswa ITB Raih Emas Kompetisi Matematika Internasional 2018

Kompas.com - 30/07/2018, 15:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali meraih prestasi membanggakan di kancah internasional. Bimo Adityarahman Wiraputra, mahasiswa program studi (prodi) Teknik Informatika, meraih medali emas ajang "International Mathematic Competition (IMC) 2018" di Bulgaria.

Dalam kompetisi yang berlangsung sejak 22-28 Juli 2018 di Kota Blagoevrad itu, Bimo bersaing dengan 351 peserta lain dari berbagai negara di dunia, termasuk dengan 9 delegasi lain dari Indonesia. 
 
1. Ingin fokus dunia informatika 
 
"Pastinya senang dan bersyukur bisa meraih juara, ini suatu kebanggan tersendiri," kata Bimo.
Ia menceritakan, tak ada persiapan khusus mengikuti kompetisi tersebut.
 
Diakuinya soal-soal yang diujikan di IMC memang lebih sulit levelnya bila dibanding olimpiade. "Selama ikut lomba, ada beberapa soal yang diujikan, mulai dari tingkatan mudah, sedang dan sulit, semuanya bisa dilewati dengan baik," ucapnya.
 
 
Bimo sangat menyukai analisis riil dan kombinatorika dalam matematika. Ia melanjutkan, setelah meraih medali emas dirinya akan lebih fokus mendalami dunia informatika sesuai dengan program studinya saat ini.
 
Pengalaman ikut IMC dan Olimpiade FMIPA menjadi bekal baginya untuk belajar lebih giat lagi. "Tentunya banyak pengalaman berharga telah didapat dari sana," ucap Bimo yang juga pernah ikut olimpiade saat SMP dan SMA.
 
2. Penghargaan lain IMC
 
Dosen muda Kelompok Keahlian Aljabar, Prodi Matemika FMIPA-ITB, Afif Humam, M.Si mengatakan, prestasi tersebut merupakan kedua kalinya setelah sebelumnya pada 2015 mahasiswa ITB Muhammad Al-Kahfi juga mendapatkan first prize di ajang yang sama.
 
"Untuk tahun lalu kita dapat second prize dan third prize, jadi tahun ini kita malah berhasil meloloskan 4 orang itu sebuah prestasi juga dari kontingen tim Indonesia," katanya dikutip dari dari laman resmi ITB.
 
Selain Bimo, ada tiga mahasiswa ITB lainnya dari prodi Matematika mengikuti IMC 2018. Mereka adalah Hopein Cristofen Tang meraih Third Prize, Laurence Petrus Wijaya meraih Honorable Mention, dan Mochammad Zulfikar Aditya juga meraih Honorable Mention.
 
3. Latihan mandiri
 
Dikatakan Afif, selama proses bimbingan, Bimo dan kawan-kawan lebih banyak belajar soal-soal sendiri. Sebab mereka sudah diberikan bimbingan maksimal ketika ON MIPA beberapa bulan lalu yang waktunya tak begitu jauh dengan IMC 2018.
 
"Jadi memang secara pelatihan sebagai pembina di sini tidak begitu banyak memberi materi. Karena sudah ada materi kuliah sendiri, kami hanya membantu memberikan latihan untuk mereka kerjakan sendiri, jadi lebih dominan ini hasil belajar mereka sendiri," ujarnya. 
 
Ia berharap ke depan banyak mahasiswa ikut kompetisi, dan mengharumkan nama ITB serta Indonesia. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau