KOMPAS.com - Masa tahun ajaran baru telah berlalu. Hal-hal menyenangkan hari-hari pertama masuk sekolah juga telah usai. Namun bukan berarti masa rentan bagi siswa baru telah berakhir.
Masa rentan masuk sekolah biasa masih terjadi antara 1 hingga 2 minggu di hari pertama sekolah. Saat-saat itu mereka sangat rentan mengalami suasana yang dapat membuat seorang anak mogok sekolah.
Hal itu sangat mungkin terjadi karena anak- anak harus beradaptasi dengan segala hal baru. Kemampuan beradaptasi ini akan menentukan keberlangsungan suasana hati mereka. Inilah mengapa kemudian disebut masa rentan.
Beberapa kasus anak mengalami perubahan sikap di masa rentan tersebut. Seorang anak awalnya begitu antusias memasuki sekolah di hari pertama, namun seminggu kemudian tiba-tiba mogok sekolah. Ia tampak lesu, tak bersemangat, dan berbagai alasan tak jelas.
Menurut Riyadi, pendidik di SDN 1 Kediri dan penggiat literasi, ada beberapa hal menjadi penyebab anak-anak mogok sekolah di masa rentan:
1. Tempat duduk
Ini sepele namun ternyata tempat duduk bisa menjadi masalah serius bagi anak-anak. Untuk itu memilih tempat duduk di kelas sebaiknya dilakukan anak itu sendiri. Selama ini banyak orangtua sangat mengatur pilihan anak.
Mereka banyak berebut memilih tempat duduk paling depan. Meskipun tidak terbukti bahwa anak yang duduk paling depan menjadi lebih pandai, ternyata budaya itu tetap saja sulit dihindari.
Baca juga: Menjadikan Sekolah Rumah Kedua Siswa dan Orangtua
Orangtua tampaknya sangat benci jika anaknya duduk di bangku deretan belakang. Alasan mereka adalah anak tak memperhatikan saat diajar guru dan menyebakan mereka menjadi bodoh.
Dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, intervensi orangtua itu ternyata banyak menyebabkan anak menjadi tidak nyaman kemudian mereka tidak betah di sekolah. Bahkan tidak jarang anak akhirnya mogok sekolah.
2. Teman akrab
Seorang anak baru masuk sekolah biasanya akan merasa sangat asing di lingkungan baru. Mereka akan mencari orang dikenalnya selain orangtuanya. Beruntung jika ia mendapatkan teman lama yang kebetulan bersekolah bersama. Jika tidak ada maka harus mendapatkan teman baru.
Bagi anak pemberani dan mudah bergaul, mungkin tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana bagi anak pemalu? Tentu akan lebih sulit mendapatkan teman sehingga butuh waktu lama beradaptasi. Nah, di saat seperti itulah anak tersebut sangat rentan mengalami mogok sekolah.
Orangtua perlu bijak menghadapi hal ini. Orangtua tidak boleh memaksa menentukan teman berdasarkan pilihan orangtua. Biarkan anak nyaman mencari teman, beradaptasi, berkenalan, hingga mereka akrab.
Orangtua tidak perlu khawatir anaknya berteman dengan siapa pun. Dengan begitu anak akan merasa nyaman dengan dan terhindar dari kemungkinan mogok sekolah.
3. Guru baru
Mengenali karakter guru membutuhkan waktu cukup. Ada anak cepat akrab dengan guru baru, ada pula yang sangat sulit. Kepada guru baru, anak-anak ada merasa cocok, ada pula tidak.
Parahnya adalah ketika anak-anak merasa takut kepada guru baru. Ini sangat rentan bagi anak karena ketakutan berlebihan tanpa sebab, dapat menyebabkan anak tak merasa nyaman hingga tidak senang di sekolah. Akibatnya anak akan sering mogok ke sekolah.
Untuk itu guru dan orangtua perlu memahami sikap anak-anak. Guru harus mampu menciptakan suasana menyenangkan. Demikian orangtua juga harus mampu memberikan kesan baik tentang guru tersebut kepada anak.
4. buku dan kelengkapan sekolah lain
Perbedaan peralatan sekolah seringkali menjadi penyebab anak bersikap murung dan bersusah hati. Mereka suka membanding-bandingkan buku atau pensil milik teman dengan miliknya.
Seringkali anak merasakan bahwa barang miliknya lebih jelek ketimbang milik teman. Akibatnya ia merasa kurang percaya diri, kemudian berimbas malas ke sekolah.
Jika demikian, orangtua harus mengantipasi sebelumnya. Jelaskan tentang fungsi benda dan peralatan sekolah sebelum mereka membandingkan dengan milik teman. Bandingkan dan jelaskan meski berbeda hal itu kembali pada fungsi. Dengan begitu anak sudah memiliki pengetahuan dasar tentang benda itu dan tidak merasa asing dengan perbedaan bentuk, rupa, atau warna.
5. Bosan belajar
Mogok sekolah juga bisa disebabkan kejenuhan suasana belajar di kelas. Ini menjadi tugas guru. Menciptakan suasana menyenangkan di minggu-minggu pertama lebih penting demi memberikan kesan menyenangkan bagi anak.
Dengan begitu anak tidak merasa jenuh terbebani oleh pelajaran berat. Banyak cara dan metode dapat membuat anak menjadi senang. Bermain menjadi salah satu cara agar anak terus merasa senang.
6. Suasana sekolah
Sekolah bersih, nyaman, teduh dan asri memungkinkan anak-anak akan merasa kerasan di dalamnya. Di sinilah tugas sekolah harus menciptakan suasana sekolah nyaman, bersih, indah, aman, dan nyaman.
Hendaknya guru dan orangtua memahami dan mengantisipasi hal ini agar anak-anak terhindar dari mogok sekolah dan mereka tetap senang berada di sekolah. Dengan begitu, anak-anak akan semangat dalam belajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.