Ia sempat berjualan baju di Pasar Todanan, Blora, menggantikan ibunya yang saat itu sedang sakit.
"Saya berangkat setengah 5, selepas subuh," lanjut dia.
Lolita selalu mengingat pesan ibunya, yang kini menjadi pemicu semangatnya.
"Jadi perempuan harus punya masa depan, biar dihargai orang lain," kata Lolita.
Utang untuk kuliah
Lolita diterima di Unnes pada 2016 melalui jalur SNMPTN.
Sebelum mendapatkan besiswa bidik misi, Lolita berstatus mahasiswa reguler, di mana ia harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) awal.
UKT awal saat itu yang harus ia bayarkan sekitar Rp 3.250.000.
"Bagi saya berat, karena posisi ibu lagi sakit. Biaya UKT dulu pinjam (orang lain)," kata dia.
Kini, ia terus berupaya untuk menyelesaikan kuliah dan berjuang menggapai mimpinya.
"Ketika kita punya mimpi, bangun dan kejar. Ketika materi menjadi halangan, tidak perlu khawatir. Rezeki Allah di mana-mana," ujar Lolita.