Berapa Durasi Tidur Anak Cerdas?

Kompas.com - 16/09/2018, 21:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com -Tidur merupakan cara manusia beristirahat dan memulihkan stamina.  Ibarat ponsel, sumber tenaga manusia perlu diisi ulang. 

Namun ternyata tidak hanya itu. Kualitas tidur baik berperan penting dalam mencerdaskan otak anak. Apa benar harus tidur cukup agar anak cerdas?

Penelitian yang dilansir di London pada 1998 mengungkapkan bahwa anak yang banyak tidur, perkembangan otaknya akan optimal. Pasalnya, aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh kembang otak, tidak mengherankan jika aktivitas tidur pengaruhi kecerdasan anak.

Hal ini bisa dimengerti karena 75 persen hormon pertumbuhan diproduksi saat anak tidur.

Tidak berpengaruh langsung pada kecerdasan

Dilansir dari Hallo Sehat, tidur memang tak berpengaruh langsung terhadap kecerdasan anak. Tidur cukup saja tidak otomatis membuat anak langsung sepintar Einstein. Namun durasi tidur anak yang cukup membuat fisik dan mentalnya menjadi lebih siap menghadapi tantangan keesokan hari. Kondisi inilah yang berpengaruh terhadap kecerdasan anak.

Ketika energi berkurang dan tubuh mulai letih, si kecil yang seolah tidak pernah capek bermain sering kali menjadi rewel, bukan? Kondisi itu juga menyebabkan anak tak lagi bisa berkonsentrasi menjalani aktivitasnya. Inilah saatnya si kecil perlu tidur. Apabila tidurnya cukup, anak akan segar kembali dan dapat bermain sambil belajar saat bereksplorasi. 

Sama halnya dengan anak yang bersekolah dari pagi hingga siang hari. Sepulang sekolah, dalam keadaan letih, dia pasti akan sulit berkonsentrasi ketika diminta mengulang pelajaran. Apabila dipaksakan, mungkin hasilnya nihil. Lebih baik berikan kesempatan kepada anak untuk beristirahat agar energinya kembali.

Tidur nyenyak melepas hormon pertumbuhan

Selama tidur semua sel tubuh mengalami pemulihan dan regenerasi, termasuk sel otot, hati, ginjal, tulang sumsum, dan sel otak. Dengan fisik yang bugar dan didukung oleh sel-sel baru yang lebih sehat, maka tak heran anak akan lebih semangat dalam melakukan sesuatu.

Baca juga: Berikut 5 Langkah Marah dengan Kasih Sayang kepada Anak

 

Apalagi didukung oleh otak yang berfungsi dengan baik. Selain itu, hormon-hormon pun lebih aktif diproduksi selagi tidur. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja otak dan melancarkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak. Dengan demikian, sel-sel saraf semakin berkemungkinan memiliki pengetahuan yang permanen sifatnya.

Tidur nyenyak akan memicu pelepasan hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan inilah yang bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbarui seluruh sel dalam tubuh, dari sel kulit, sel darah, sampai sel saraf otak.

Tidur dan proses konsolidasi memori

Berdasarkan penelitian yang dipublikasi oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience, kurang tidur dapat mengubah struktur selubung myelin. Selubung myelin adalah salah satu struktur penting pada sel saraf yang memengaruhi hantaran sel saraf.

Selain itu, saat tidur juga terjadi proses konsolidasi memori. Ini berarti memori-memori baru akan tertanam dengan lebih baik ketika anak mendapatkan cukup tidur.

Untuk itu, bisa disimpulkan bahwa tidur yang cukup sangat penting agar anak cerdas dan kemampuan otaknya tetap optimal. Jadi, jangan usik pulasnya tidur si kecil jika ingin anak tumbuh cerdas, karena tidur malam yang cukup bisa pengaruhi kecerdasan si kecil.

Durasi tidur anak cerdas

Anak-anak membutuhkan durasi tidur yang cukup untuk membantu perkembangan fisik dan mentalnya yang sangat cepat. Durasi tidur yang dibutuhkan agar anak cerdas akan berbeda-beda sesuai dengan usianya.

Namun umumnya bayi usia 0-3 bulan membutuhkan 14-17 jam tidur malam, sementara bayi usia 4-11 bulan perlu 15 jam waktu tidur.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau