KOMPAS.com - Pernah melihat anak yang berkata kasar pada orangtua? Atau bahkan bisa jadi kita pernah menyaksikan anak yang tidak dapat mengendalikan emosi dan merengek sambil memukuli orangtuanya.
Perilaku bullying atau merundung sebenarnya sangat mudah terlihat. Misalnya ketika anak berteriak-teriak karena permintaannya tidak dituruti, melemparkan barang-barang ke arah orangtua, mungkin disertai nada ancaman untuk membuat orangtua mengiyakan permintaan mereka, atau saat anak mempermalukan orangtua di depan umum dengan kata-kata yang tajam.
Bila akhirnya orangtua menyerah dan menuruti permintaannya, saat berarti orangtua sedang dibully oleh anak sendiri.
Dikutip dari Psychology Today, setiap situasi yang membuat orangtua kehilangan kendali atas perilaku anak dan justru anak yang bisa mengendalikan orangtua, itu adalah kondisi anak sedang melakukan tindakan bullying. Itulah cara anak membully orangtua.
Menurut Sean Grover, seorang psikoterapis, pola asuhan yang orangtua terapkan justru bisa jadi penyebab anak berperilaku sedemikian rupa. Ada tiga pola asuh yang mungkin memicu anak melakukan perundungan pada orangtuanya sendiri.
1. Rasa bersalah orangtua
Orangtua tipe ini merasa bersalah akibat suatu kesalahan yang pernah dilakukan atau ketidaksempurnaannya sebagai orangtua. Misalnya karena perceraian, suatu penyakit, atau kesulitan finasial.
Baca juga: Ini 6 Dampak Negatif Orangtua dengan Pola Asuh Lebay
Untuk mengurangi rasa bersalahnya, mereka memberikan kebebasan yang terlalu besar pada anak dan bahkan cenderung tanpa batas. Kebebasan ini akhirnya malah menjadi senjata makan tuan bagi orangtua.
2. Rasa cemas orangtua
Orangtua yang gampang cemas di mata anak akan terlihat seolah kurang kompeten atau kurang punya kendali. Karena melihat orangtuanya selalu cemas, anak pun akhirnya “mendesak” orangtua untuk mengambil keputusan dengan cara membully orangtua sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.