KOMPAS.com - Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) secara resmi telah dibuka di Yogyakarta dan akan berlangsung 1-6 Oktober 2018. Ajang ini diharapkan dapat menjadi wadah ekspresi anak Indonesia yang memiliki beragam keunikan bakat untuk berani mandiri dalam bidang ekonomi khususnya kewirausahaan.
Melalui program ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kemendikbud) memberi kesempatan pada generasi milenial mendapatkan pembinaan menjadi entreprenuer yang mampu bersaing secara global.
Sebanyak 172 peserta mewakili 24 provinsi berhasil masuk dalam babak final ajang FIKSI yang telah memasuki tahun ke-3 ini. Ada 6 bidang usaha diperlombakan dalam FIKSI tahun ini meliputi: kriya (craft), desain grafis, fashion, games dan aplikasi, boga dan jenis usaha lainnya.
Antusiasme siswa dalam mengikuti ajang FIKSI terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat awal pelaksanaan tahun 2016 terdapat 200 peserta dari 22 provinsi mengikuti acara ini dan kemudian mengalami peningkatan menjadi 689 peserta dari 32 provinsi di tahun 2017. FIKSI 2018 ini diikuti 1.429 peserta dari 34 provinsi.
Baca juga: Kemendikbud Telah Siapkan 1.900 Zonasi untuk Tahun Ajaran Mendatang
Dari sisi kualitas dan kuantitas peserta yang masuk dalam final nasional juga turut mengalami peningkatan mulai dari 75 finalis di tahun 2016 dan 2017 serta 90 finalis di tahun 2018.
Tahun ini FIKSI mengangkat tema "The Power of Innovative Sociopreneur". Melalui tema ini peserta diajak untuk bangga dan mencintai produk lokal serta dapat menciptakan beragam inspirasi yang mampu memberi dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat secara berkelanjutan.
Kepada Kompas.com Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad menyampaikan bahwa banyak dari peserta didik SMA langsung bekerja dan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
"Pada kenyataannya, banyak anak-anak kita di SMA karena kondisi terpaksa harus bekerja. Padahal dunia kerja saat ini menuntut komptensi tinggi," jelas Hamid.
Salah satu upaya menjawab tantangan itu adalah mempersiapkan siswa SMA untuk mampu berwirausaha sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hamid menambahkan, menurut survei di Amerika Serikat, lebih dari 60% generasi milenial saat ini lebih memilih menjadi entreprenuer ketimbang bekerja di perusahaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.