Mendikbud: Kita Memiliki Peluang Besar di Industri Kreatif

Kompas.com - 03/10/2018, 12:23 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy memberikan perhatian khusus kepada upaya pengembangan inovasi dan kewirausahaan siswa SMA.

Mendikbud sangat antusias berdialog dan mengunjungi stan-stan wirausaha hasil inovasi para siswa SMA yang dipamerkan dalam ajang FIKSI (Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional) 2018 yang berlangsung di Yogyakarta 3-4 Oktober.

Mempertahankan daya juang

Mendikbud hadir memberi dukungan pada tumbuhnya semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan FIKSI 2018 yang digelar di Yogyakarta, 1-6 September 2018.Dok. Kompas.com Mendikbud hadir memberi dukungan pada tumbuhnya semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan FIKSI 2018 yang digelar di Yogyakarta, 1-6 September 2018.

Kepada para siswa Mendikbud memberikan wejangan untuk tetap mempertahankan daya juang. "Membangun wirausaha membutuhkan daya tahan yang panjang untuk mewujudkan ide hingga meraih keberhasilan," kata Muhadjir dalam sambutannya.

Baca juga: FIKSI 2018, Menuju SMA Hebat lewat Inovasi Kewirausahaan

Dalam kunjungannya di Yogyakarta, Mendikbud menyempatkan diri untuk melihat pameran wirausaha rintisan siswa SMA dari seluruh Indonesia yang lolos dalam ajang FIKSI 2018.

Sebanyak 172 peserta mewakili 24 provinsi berhasil masuk dalam babak final ajang FIKSI 2018 di Yogyakarta. Jumlah ini merupakan hasil penyisihan dari 1.429 peserta dari 34 provinsi.

Peluang besar industri kreatif 

Mendikbud hadir memberi dukungan pada tumbuhnya semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan FIKSI 2018 yang digelar di Yogyakarta, 1-6 Oktober 2018.Dok. Kompas.com Mendikbud hadir memberi dukungan pada tumbuhnya semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan FIKSI 2018 yang digelar di Yogyakarta, 1-6 Oktober 2018.

"Salah satu keutamaan industri kreatif adalah tidak terjadinya reproduksi atau produksi massal. Ada 'sense of exclusivity' dalam setiap produk yang diciptakan dan ini menjadi nilai tambah industri kreatif yang tidak dimiliki manufacture," jelas Mendikbud kepada peserta.

"Misalnya, batik dapat kita olah memiliki nilai kreatif yang sangat tinggi," lanjutnya.

Ia menambahkan, industri kreatif dapat menjadi peluang ekonomi bagi Indonesia di masa depan. "Sangat sulit menyaingi China dalam hal manufacture atau Amerika dalam hal teknologi. Yang paling berpeluang adalah industri kreatif dan kekayaan budaya yang kita miliki," tambah Muhadjir memberi semangat.

Mendikbud berharap, ajang FIKSI yang diadakan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kemendikbuddapat menjadi wadah ekspresi anak Indonesia yang memiliki beragam keunikan bakat untuk berani mandiri dalam bidang ekonomi khususnya kewirausahaan.

Melatih ketahanan mental

Mendikbud hadir memberi dukungan pada tumbuhnya semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan FIKSI 2018 yang digelar di Yogyakarta, 1-6 Oktober 2018.Dok. Kompas.com Mendikbud hadir memberi dukungan pada tumbuhnya semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan FIKSI 2018 yang digelar di Yogyakarta, 1-6 Oktober 2018.

"Akan ada masanya nanti kalian merasa termotivasi, dan ada saat akan merasa frustasi," Mendikbud mengingatkan. Lebih lanjut Mendikbud memberikan nasehat agar para peserta untuk tetap mempertahankan ritme ini agar tetap perlahan naik.

Turun sedikit tidak apa-apa, tapi setelahnya harus bangkit, lanjutnya. "Jangan sampai drop turun jauh, dan saat naik, naiklah setinggi-tingginya," kata Muhadjir. Perjuangan ini akan melatih ketahanan mental di dunia kreatif yang sangat dibutuhkan para peserta nantinya agar mampu bersaing secara global.

Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) secara resmi telah dibuka di Yogyakarta dan akan berlangsung 1-6 Oktober 2018. Ada 6 bidang usaha diperlombakan dalam FIKSI tahun ini meliputi: kriya (craft), desain grafis, fashion, games dan aplikasi, boga dan jenis usaha lainnya.

Melalui program ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kemendikbud memberi kesempatan pada generasi milenial mendapatkan pembinaan menjadi entreprenuer yang mampu bersaing secara global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau