KILAS

Australia Bantu Indonesia Terapkan Pendidikan Inklusi TK Berkualitas

Kompas.com - 08/10/2018, 19:14 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
– Pemerintah Australia melalui Associate Prof. David Evans dari Sydney Univeristy melakukan kerja sama serius dengan pemerintah Indonesia dalam bentuk pemberian beasiswa kepada 15 Peneliti Tindakan Kelas (PTK) di negeri ini.

Dengan beasiswa tersebut mereka bisa meneliti lebih dalam tentang inklusi Sydney University Australia. Pemberian beasiswa itu tak lepas dari begitu gigihnya Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dalam menjajaki pendidikan inklusi di Tanah Air.

Dalam rilis yang Kompas.com terima, Senin (1/10/2018), PPPPTK TK dan PLB ditunjuk untuk menyeleksi 14 orang yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut ditambah 1 peserta dari hasil seleksi internal Sydney University.

Dari jumlah tersebut tercatat 4 orang merupakan pegawai PPPPTK TK dan PLB, 8 orang guru dan Kepala Sekolah TK, 2 orang guru Sekolah Luar Biasa (SLB), serta 1 orang dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

BACA JUGARibuan Guru SD Berebut Ikut Diklat Pelatihan APMS

Mereka berhasil terjaring dan diberikan kesempatan untuk mengkaji dan belajar langsung dari para pakar inklusi di Australia dalam bentuk short course “Achieving Education for all Through Indonesian-Australian Collaborations."

Lima belas orang yang tergabung dalam skema Australian Awards Fellowship ini pun mendapat biaya penuh (fully funded) dari pemerintah Australia. Fully funded ini mencakup biaya course, akomodasi, transportasi pulang pergi, dan biaya hidup (living cost) selama tiga minggu belajar di Australia.

Tercatat selama 3 minggu ini pula para pakar inklusi secara bergantian memberikan pengetahuan dan wawasan baik dari segi teori, kebijakan, sampai ke praktek setting kelas inklusi yang dijalankan di Australia.

Manfaat penerapan pendidikan inklusi di TK

Menurut salah seorang pakar inklusi di Sydney University, Dr Amanda Niland, menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah TK mempunyai 4 keuntungan tersendiri. Apa itu?

Pertama, semua anak akan belajar keterampilan bahasa, sosial, bermain dan beripikir dari interaksi antar siswa. Kedua, bagi anak reguler, mereka belajar untuk bersikap empati dan memahami perbedaan.

Ketiga, anak-anak merasakan perasaan saling memiliki yang lebih kuat. Kemudian keempat, anak-anak bisa menunjukkan cara bagi orang dewasa.

Salah satu aktivitas dalam pendidikan inklusi di TK/PLB di IndonesiaDOK HUMAS Ditjen GTK Kemendikbud Salah satu aktivitas dalam pendidikan inklusi di TK/PLB di Indonesia
Masih menurut Dr Amanda, dalam setting kelas TK, hal pokok yang menjadi perhatian dalam kelas inklusi adalah menghilangkan kesenjangan. Ini perlu agar semua anak bisa berpartisipasi dalam setiap aktifitas kelas dan merasa diterima dan dihargai.

BACA JUGA: Menuju Indonesia Emas 2045, Kemendikbud Latih Guru Daerah Terpencil

“Kita tidak ingin sesumbar menjadi sekolah inklusi namun dalam praktek pembelajaran di kelasnya ABK hanya menjadi penonton proses kegiatan belajar mengajar (KBM) atau bisa jadi menyendiri di pojokan tanpa ada yang peduli,” ucap Amanda.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2025? Cek Syarat Nilai Rapor, Usia dan Tinggi Badan

Kapan Pendaftaran Akmil 2025? Cek Syarat Nilai Rapor, Usia dan Tinggi Badan

Edu
Lepas Status WNI, Ini Pendidikan Dewi Soekarno, Belajar Bahasa Inggris sejak Muda

Lepas Status WNI, Ini Pendidikan Dewi Soekarno, Belajar Bahasa Inggris sejak Muda

Edu
Tren #KaburAjaDulu, Eks Stafsus Jokowi: Boleh, asal Tetap Kembali

Tren #KaburAjaDulu, Eks Stafsus Jokowi: Boleh, asal Tetap Kembali

Edu
Kisah Dika, Kuliah Gratis lewat LPDP, Kini Beri Beasiswa untuk Anak Muda di Desa

Kisah Dika, Kuliah Gratis lewat LPDP, Kini Beri Beasiswa untuk Anak Muda di Desa

Edu
Mengkritisi Skema Tukin Dosen yang Baru

Mengkritisi Skema Tukin Dosen yang Baru

Edu
Mendikdasmen Dorong Metode Belajar 'Deep Learning', Bagaimana Penerapannya?

Mendikdasmen Dorong Metode Belajar "Deep Learning", Bagaimana Penerapannya?

Edu
Siswa SMK Tak Lagi Dapat Bantuan Sertifikasi Kompetensi Imbas Efisiensi Anggaran

Siswa SMK Tak Lagi Dapat Bantuan Sertifikasi Kompetensi Imbas Efisiensi Anggaran

Edu
Kabur Aja Dulu, Indonesia Gelap, dan Kegelisahan Gen Z Kita

Kabur Aja Dulu, Indonesia Gelap, dan Kegelisahan Gen Z Kita

Edu
Pengumuman SNBP 2025: Jadwal, Link, dan Cara Mengecek

Pengumuman SNBP 2025: Jadwal, Link, dan Cara Mengecek

Edu
Mendikti Satryo: Tak Ada Pemotongan Anggaran Beasiswa dan KIP Kuliah, UKT Tidak Naik

Mendikti Satryo: Tak Ada Pemotongan Anggaran Beasiswa dan KIP Kuliah, UKT Tidak Naik

Edu
Lonjakan Peminat Prodi Seni dan Olahraga di SNBP 2025, Pendidikan Jasmani Terfavorit

Lonjakan Peminat Prodi Seni dan Olahraga di SNBP 2025, Pendidikan Jasmani Terfavorit

Edu
Gaji Maksimal Orangtua agar Lolos KIP Kuliah, Wajib Tahu!

Gaji Maksimal Orangtua agar Lolos KIP Kuliah, Wajib Tahu!

Edu
Angkat Cerita Ora si Komodo Flores, Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal Ajarkan Nilai Kasih Sayang dan Kepercayaan

Angkat Cerita Ora si Komodo Flores, Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal Ajarkan Nilai Kasih Sayang dan Kepercayaan

Edukasi
Tren #KaburAjaDulu dan Kekecewaan Anak Muda, Akankah Pemerintah Evaluasi?

Tren #KaburAjaDulu dan Kekecewaan Anak Muda, Akankah Pemerintah Evaluasi?

Edu
Prodi Fisika Sepi Peminat, Kemdiktisaintek Coba Kenalkan Lewat Pertunjukan Seni

Prodi Fisika Sepi Peminat, Kemdiktisaintek Coba Kenalkan Lewat Pertunjukan Seni

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau