KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, fenomena bahasa 'anak Jaksel (Jakarta Selatan)' sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beragam kosa kata macam which is, litterally atau basically menjadi kata populer yang banyak dicampuradukan dengan 'Bahasa Ibu', bahasa Indonesia.
Terlepas dari polemik fenomena ini dengan segala kaidah kebahasaan dan budaya pop-nya, , kefasihan bahasa Inggris kini memegang peran penting dalam membuka pintu ke dunia baru dan cara kerja yang berbeda.
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa global, penghubung, bahasa dari ilmu modern dan informasi. Singkatnya, bahasa Inggris menjadi 'paspor' bagi setiap orang dalam dunia global yang penuh kompetisi.
Saat ini, mempelajari Bahasa Inggris menjadi lebih mudah dengan perkembangan platform digital. Teknologi ponsel dengan kecerdasan buatan (AI) kini menawarkan kesempatan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Literasi bahasa dan literasi digital menjadi perpaduan apik untuk meningkatkan kompetensi global.
Konten yang dipersonalisasi juga menjadi kunci dari teknologi pembelajaran digital. Sistem adaptif berdasarkan pada big data dan kecerdasan buatan sekarang berada dalam genggaman. Pembelajaran bahasa Inggris kini dapat dipersonalisasi tepat sesuai kebutuhan dan jadwal masing-masing pengguna.
Baca juga: Kompak, 3 Edutech Indonesia Serukan Hal Ini di Edtech Asia Summit 2018
“Salah satu keuntungan dari pembelajaran digital adalah fleksibilitas yang memungkinkan pengguna menyesuaikan dengan jadwal pribadi sehingga menghasilkan generasi yang mampu mengintegrasikan pembelajaran dalam gaya hidup personalnya,” jelas Artnandia Priaji Indonesia Chief Representative Officer for Nexgen English online.Co. kepada Kompas.com.
Peluang pembelajaran bahasa Inggris berbasis teknologi menjadi topik yang ditampilkan saat peluncuran Neo, platform sistem pembelajaran bahasa Inggris yang dibuat Nexgen English Online.Co., perusahaan asal California, Amerika Serikat (3/10/2018).
Nexgen English Online.co. mendapatkan lisensi eksklusif distribusi konten pembelajaran bahasa inggris dari DynEd International, perusahaan terkemuka di bidang perangkat lunak yang sudah berdiri sejak 32 tahun dengan total 25 juta pengguna di seluruh dunia.
Kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi Neo secara berkala akan menganalisa perilaku dan data pengguna untuk kemudian memberikan konten yang secara otomatis beradaptasi seiring dengan kemajuan pengguna.
Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan fitur pengenal suara canggih (Advanced Speech Recogition) yang melatih untuk mengoreksi pengucapan tiap kata sampai akhirnya mahir berbahasa Inggris.
Global CEO Nexgen English Online Co. and Dyned International, Ian Stuart Adam menjelaskan, “Pada akhirnya era industri akan mempengaruhi setiap orang agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Globalisasi dan era industri 4.0 telah menciptakan kesempatan serta tantangan baru."
Kini individu yang memiliki kompetensi dapat bersaing secara global, tambahnya. Itu sebabnya, Neo pada akhir pembelajaran akan memberikan sertifikasi setara dengan tes kefasihan bahasa Inggris global lain seperti IELTS, TOEFL dan TOEIC.
“Kami berharap melalui terobosan ini, masyarakat dapat mendapatkan pembelajaran berbasis teknologi yang efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris serta membuka lebih banyak kesempatan di luar sana,” tutup Artnandia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.