Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bondhan Kresna W.
Psikolog

Psikolog dan penulis freelance, tertarik pada dunia psikologi pendidikan dan psikologi organisasi. Menjadi Associate Member Centre for Public Mental Health, Universitas Gadjah Mada (2009-2011), konselor psikologi di Panti Sosial Tresna Wredha “Abiyoso” Yogyakarta (2010-2011).Sedang berusaha menyelesaikan kurikulum dan membangun taman anak yang berkualitas dan terjangkau untuk semua anak bangsa. Bisa dihubungi di bondee.wijaya@gmail.com. Buku yang pernah diterbitkan bisa dilihat di goo.gl/bH3nx4 

Memilih Sekolah Dasar, Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan?

Kompas.com - 15/10/2018, 10:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jangan-jangan tujuan akhir pendidikan anak jaman sekarang adalah peningkatan kemampuan kognitif sebagai upaya untuk mencapai keamanan finansial.

Tips memilih sekolah

Jadi saran saya, ketika kita mencari sekolah terbaik untuk anak, kembalikan lagi pada tujuan utama kita sebagai orangtua. Apakah kita menyekolahkan anak untuk membangun karakter anak dan membantu anak mengaktualisasikan bakatnya? 

Atau tujuannya nantinya agar anak dapat mempunyai kesempatan bekerja mapan sebagai dokter, pilot, PNS, karyawan BUMN, atau karyawan perusahaan mentereng? 

Saya kira itu pilihan. Kebetulan saya memilih yang pertama. Jadi saya menghindari sekolah-sekolah yang melakukan seleksi, menyingkirkan anak kurang pintar. Menurut saya visi-misi, budaya sekolah, dan karakter guru pada gilirannya akan turut mempengaruhi perkembangan karakter anak.

Ketika memilih sekolah, saya akan melakukan beberapa hal sebagai berikut. Menurut saya kualitas sekolah bisa dilihat dari visi-misi sekolah, saya akan menanyakannya langsung pada kepala sekolah atau guru.

Hal-hal lain yang bisa diperhatikan adalah perilaku guru dan staf sekolah, termasuk misalnya sekuriti, penjaga kantin, atau sopir antar-jemput. Bagaimana reputasi guru sekolah tersebut, pandangan guru mengenai anak berkebutuhan khusus.

Saya juga akan tanyakan apa arti kata pintar menurut para guru. Apakah ada kasus bullying dan bagaimana penanganannya. Pada sekolah tertentu saya juga menanyakan pandangan guru terhadap nasionalisme dan NKRI.

Terakhir soal infrastruktur, saya hanya akan lihat toilet dan seberapa lengkap koleksi buku perpustakaan sekolah. Itu semua yang menjadi pertimbangan saya menyekolahkan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com