Jangan-jangan tujuan akhir pendidikan anak jaman sekarang adalah peningkatan kemampuan kognitif sebagai upaya untuk mencapai keamanan finansial.
Jadi saran saya, ketika kita mencari sekolah terbaik untuk anak, kembalikan lagi pada tujuan utama kita sebagai orangtua. Apakah kita menyekolahkan anak untuk membangun karakter anak dan membantu anak mengaktualisasikan bakatnya?
Atau tujuannya nantinya agar anak dapat mempunyai kesempatan bekerja mapan sebagai dokter, pilot, PNS, karyawan BUMN, atau karyawan perusahaan mentereng?
Saya kira itu pilihan. Kebetulan saya memilih yang pertama. Jadi saya menghindari sekolah-sekolah yang melakukan seleksi, menyingkirkan anak kurang pintar. Menurut saya visi-misi, budaya sekolah, dan karakter guru pada gilirannya akan turut mempengaruhi perkembangan karakter anak.
Ketika memilih sekolah, saya akan melakukan beberapa hal sebagai berikut. Menurut saya kualitas sekolah bisa dilihat dari visi-misi sekolah, saya akan menanyakannya langsung pada kepala sekolah atau guru.
Hal-hal lain yang bisa diperhatikan adalah perilaku guru dan staf sekolah, termasuk misalnya sekuriti, penjaga kantin, atau sopir antar-jemput. Bagaimana reputasi guru sekolah tersebut, pandangan guru mengenai anak berkebutuhan khusus.
Saya juga akan tanyakan apa arti kata pintar menurut para guru. Apakah ada kasus bullying dan bagaimana penanganannya. Pada sekolah tertentu saya juga menanyakan pandangan guru terhadap nasionalisme dan NKRI.
Terakhir soal infrastruktur, saya hanya akan lihat toilet dan seberapa lengkap koleksi buku perpustakaan sekolah. Itu semua yang menjadi pertimbangan saya menyekolahkan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.