Mereka juga diharapkan mampu mengembangkan materi modul dan aplikasinya, serta bisa mengoperasikan, memasang, memelihara peralatan, dan modul praktek pada laboratorium CoE bidang instalasi listrik.
Ahmad mengatakan, sejalan dengan program diklat dan sebagai tindak lanjut dari kerja sama yang melahirkan Pusat Keunggulan ini, Schneider Electric dan Kemendikbud pun berencana untuk merevitalisasi fasilitas laboratorium secara bertahap di 184 SMK.
BACA JUGA: Luncurkan Buku, Kemendikbud Sajikan Solusi Dasar Permasalahan Guru
“Peralatan yang akan diberikan kepada SMK inilah yang akan digunakan pada pembelajaran bagi guru dan teknisi pada tahap ON. Pada akhirnya, pembelajaran ini juga berguna bagi siswa-siswa SMK untuk meningkatkan kompetensinya.” ungkap Ahmad Dahlan.
Diklat guru dan teknisi dalam program Pusat Keunggulan diharapkan mampu membantu menyiapkan siswa Indonesia untuk bekerja di bidang listrik, otomasi, dan energi terbarukan.
Asal tahu saja pengembangan SDM dalam pendidikan kejuruan telah menjadi salah satu prioritas utama bagi Kemendikbud untuk meningkatkan tenaga kerja yang lebih terampil di bidang manajemen energi.
“Untuk itu, Pengembangan Pusat Keunggulan ini adalah upaya kemitraan pemerintah dan swasta yang sangat baik, dan kami menghargai inisiatif Pemerintah Perancis dan Schneider Electric untuk mendukung agenda pemerintah,” ungkap Staf Ahli bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud, Ananto Kusuma Seta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.