Menuju Indonesia 4.0 dan Membangun Budaya Penelitian Generasi Milenial

Kompas.com - 19/10/2018, 13:42 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun ini mengangkat tema ”Meneliti Itu Seru” dan dan berlangsung tanggal 15-20 Oktober 2018 di kota Semarang, Jawa Tengah. 

OPSI 2018 diikuti 275 SMA dan 55 Madrasah Aliyah dari 30 provinsi. Dari 1.593 proposal penelitian tersaring sebanyak 900 naskah laporan penelitian di tahap penilaian naskah dan kemudian menjadi 105 naskah terbaik dari 199 siswa di babak final.

Dihubungi oleh Kompas.com, Asep Sukmayadi, Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Peserta Didik SMA Kemendikbud menjelaskan tentang tantangan dan potensi budaya penelitian di kalangan generasi milenial saat ini.

Tantangan menuju Indonesia 4.0

"Indonesia 4.0 adalah kesempatan sekaligus tantangan bagi generasi post milenial usia SMA Indonesia yang kini berjumlah sekitar 4.7 juta. Mereka akan manapaki puncak-puncak generasi bonus produktif di masa 2035-2045," ungkap Asep.

Ia menambahkan, para siswa harus dipersiapkan memiliki kemampuan dasar computational thinking, nalar yang kuat, kreatif, kritis, dan inovatif.

"Anak-anak Indonesia harus dibiasakan tidak berpikir kecil dan instan, tetapi senang berlatih berpikir out of the box, bahkan berpikir out of the mainstream logic. Jawaban-jawaban ilmiah atas segala keingintahuan harus dibiasakan sejak dini karena generasi masa depan Indonesia harus menjadi inventors dan industry disrupters," tegasnya.

Baca juga: OPSI 2018, Ketika Meneliti Menjadi Hal Seru bagi Siswa

Generasi ini diharapkan ikut menata ulang kehidupan dengan lebih baik melalui kemampuan dalam hal kecerdasan buatan (AI), bioscience, dan rekayasa energi.

"Mereka harus diberikan kesempatan berlatih untuk menemukenali bakat dan potensinya dalam penguasaan basic knowledge of the sciences, math skills, engineering, ekonomi, dan seni," tambahnya.

Hal itu sangatlah penting karena Indonesia 4.0 tidak mungkin dicapai tanpa didukung kreatifitas manufaktur dan industri kreatif. 

Membangun kultur riset generasi milenial

Asep Sukmayadi, Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Peserta Didik SMA Kemendikbud dalam sesi sharing knowledge kepada para siswa peserta OPSI 2018 (15-20/8/2018)Dok. Direktorat PSMA Asep Sukmayadi, Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Peserta Didik SMA Kemendikbud dalam sesi sharing knowledge kepada para siswa peserta OPSI 2018 (15-20/8/2018)

Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Peserta Didik SMA ini menyampaikan, budaya penelitian di kalangan siswa terlihat belum merata seluruh tanah air. Dilihat dari data kepersertaan dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) misalnya, terlihat baru sebagian daerah saja yang memiliki perhatian sungguh-sungguh terhadap penelitian.

"Di Jogjakarta, misalnya, melakukan penelitian itu sudah merupakan tugas sehari-hari di sekolah Project-based learning ditanamkan di dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga anak-anak belajar untuk terbiasa meneliti dan menulis, mencoba menerapkan kaidah-kaidah ilmiah dalam memenuhi tugas yang diberikan oleh guru-gurunya," cerita Asep.

Pemerintah DIY melakukan intervensi dengan mengalokasikan anggaran memadai untuk kegiatan pembinaan ekstrakurikuler dan bakat serta prestasi peserta didik, yang secara otomatis mendorong mutu pembelajaran itu sendiri.

Selain karena perhatian pemerintah daerah yang belum optimal, tantangan itu juga datang dari dampak negatif maraknya penggunaan gadget atau media sosial yang banyak dinilai cenderung membawa generasi muda untuk berbudaya pikir pendek dan usaha instan.

Kaidah ilmiah yang menghendaki upaya melalui tahapan yang runut dan terstruktur cenderung tidak disukai oleh generasi milenial. Meneliti itu cenderung dianggap kaku, rumit, dan menjemukkan. Padalah meniliti itu juga seru dan keren.

Halaman:


Terkini Lainnya

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau