Presiden Jokowi: Penggunaan Teknologi Perlu Dibarengi Moral Tinggi

Kompas.com - 02/11/2018, 20:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Untuk ketiga kali, Indonesia Science Expo (ISE) kembali digelar tanggal 1-4 November 2018 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Serpong.

ISE merupakan salah satu sarana penting membumikan sains dan hasil-hasil riset peneliti maupun inovator Indonesia sehingga masyarakat luas dapat memahami pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari dan

ISE diharapkan juga dapat mendorong terciptanya science-based society  guna meningkatkan daya saing di era modern mengingat revolusi industri 4.0 mutlak didukung kapasitas dan kompetensi riset memadai, sehingga mampu menghasilkan inovasi kompetitif secara global. 

Dunia cepat berubah

Dalam acara pembukaan ISE 2018 Presiden Joko Widodo menyampaikan bagaimana dunia cepat berubah melalui banyaknya kejutan-kejutan dalam keseharian di negara kita maupun dunia.

Presiden Jokowi mencontohkan Belanda, negara yang wilayahnya sempit namun menjadi pengekspor pangan terbesar kedua di dunia. Facebook menjadi media terpopuler di dunia padahal tidak memiliki redaktur, redaksi, bahkan wartawan dan tidak pernah membuat konten berita.

Uber menjadi perusahaan taksi terbesar di dunia padahal tidak memiliki kendaraan, Alibaba perusahaan ritel dengan omset terbesar di dunia tapi tidak memiliki toko, Air BNB menjadi penyedia akomodasi terbesar di dunia tapi tidak memiliki hotel bahkan tidak memiliki properti.

Hal ini menunjukan tidak ada yang paling relevan menghadapi tantangan kehidupan kecuali lembaga penelitian. Menurutnya, semua keterbatasan dan ketidakmungkinan bisa diterobos oleh ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.

Kesulitan menjadi kemudahan

“Kehadiran saya di sini untuk menyaksikan karya-karya besar yang mengubah ketidakmungkinan menjadi kenyataan, yang membuat kesulitan menjadi kemudahan. Jangan dibalik-balik, inilah yang akan membawa Indonesia maju,” ucap Presiden Jokowi, Kamis (1/11/2018) seperti dikutip dari laman resmi Kemenristekdikti.

Baca juga: Ini Dia 6 Dosen Berprestasi Terbaik Pilihan Kemenristekdikti

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini semakin cepat dengan ditandai adanya revolusi industri 4.0. Salah satu dampak revolusi industri 4.0 adalah munculnya artifical intellegence, media digital, internet of thing, virtual reality, mobil tanpa pengemudi, 3-D printing, cryptocurrency, nanotechnology.

Di tengah revolusi industri keempat ini, Presiden Jokowi berharap para peneliti ikut menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. “Semua harus ikuti masalah ini, perkembangan ini melahirkan tantangan-tantangan baru, lahirnya teknologi baru membuat beberapa jenis pekerjaan menjadi hilang yang akan mempengaruhi formasi bisnis,” tambah Presiden Jokowi.

ISE dan kebangkitan inovasi Indonesia

“Bisnis supermarket yang dulu mapan, sekarang menyusut karena dominasinya berpindah ke online, untuk itu, pemerintah juga dipaksa bekerja cepat dan efisien, kalau tidak maka akan ditinggal oleh negara lain,” tutur Presiden Jokowi.

Menghadapi fenomena ini, regulasi pemerintah tidak menyelesaikan masalah. Sebab tidak semua bisa dipagari regulasi justru, yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan dengan penggunaan teknologi.

ISE 2018 ketiga ini menjadi salah satu upaya mengenalkan dan menambah wawasan masyarakat terhadap hasil karya anak bangsa dan meningkatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Diharapkan ISE menjadi awal kebangkitan inovasi yang ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau