Mengubah Matematika, dari "Terlanjur Benci" jadi "Terlanjur Sayang"

Kompas.com - 22/11/2018, 08:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Yang menjadi pokok soal adalah ternyata banyak guru yang masih belum percaya diri atau menguasai dengan sungguh bidang matematika ini.

Banyak sekolah kekurangan guru khusus matematikawan yang memiliki kompetensi dan kepercayaan diri untuk menarik siswa mengenai hal ini.

Di Ontario misalnya, 80 persen guru SD tidak memiliki kualifikasi universitas dalam matematika, alias bukan sarjana matematika.

Sebaliknya, di Finlandia, salah satu pemain terkemuka di dunia pendidikan dalam matematika, sekitar setengah dari guru SD telah belajar matematika atau sains dan bagaimana mengajar mereka secara efektif selama gelar universitas mereka .

Kedua, di Singapura, pemain nomor 1 di dunia dalam matematika, guru-guru sekolah dasar dibayar sebanyak insinyur ketika mereka mulai mengajar.

Ini berarti mahasiswa "jago matematika" akan memilih mengajar berdasarkan misi dan tujuan hidup mereka bukan memilih pekerjaan lain karena faktor gaji.

Kita, Kanada dan Australia mungkin perlu berpikir lebih keras lagi bagaimana menarik lebih banyak orang dengan latar belakang matematika dan sains untuk mau mengajar matematika di sekolah dasar.

Orangtua perlu ikut berperan

Terakhir, orang tua juga memiliki tanggung jawab pengembangan matematika anak-anak. Namun hasil survei, dua pertiga orang tua di Ontario tidak tahu bagaimana membantu anak-anak usia sekolah dasar mereka dengan matematika .

Sekolah Ontario kemudian melakukan intervensi dengan mengenalkan program "matematika keluarga" di mana sekolah membantu orang tua belajar tentang angka agar dapat membantu anak-anak mereka. 

Kita perlu menjadikan matematika sebagai prioritas saat ini karena kemampuan literasi numerasi telah menjadi kebutuhan tak terhindarkan memasuki era teknologi.

Kita perlu mendapatkan guru di sekolah dasar yang merasa nyaman dan kompeten mengajarkan matematika agar semua anak dapat mencintai matematika sama seperti mencintai di kelas dan juga di kehidupan mereka. 

Jika terus menghindar, maka pada akhirnya kata-kata "saya bukan orang matematika" akan selalu menjadi hantu masa lalu yang terus menghantui hingga saat ini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau