Klinik Digital dan Upaya Membangun Budaya Internet Sehat

Kompas.com - 10/12/2018, 21:39 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Program Studi Vokasi Komunikasi (Vokom) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat (pengmas) dengan menggelar Klinik Digital seri pertama, di Gedung C Vokasi UI, Depok, Jawa Barat (7/12/2018).

Kegiatan dipandu Kepala Laboratorium Humas, Pijar Suciati dan Dosen Tetap Vokom, Mareta Maulidiyanti.

“Klinik digital ini menjadi program pengmas tetap prodi Vokom dan ditargetkan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan berisikan program 7 P yaitu pengajaran inovasi, pembelajaran kreatif, program berbasis internet, produksi konten, penelitian, proyek kolaborasi dan perubahan budaya," jelas Devie Rahmawati, Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi (Vokom) UI.

Baca juga: Kisah Abdussalam, Sarjana Fisika yang Sukses Membangun Desanya Jadi Desa Digital

Ia menambahkan, Klinik DIgital akan memfokuskan pada isu-isu seputar dunia digital seperti hoax dan candu digital: pornografi, media sosial, game serta judi online. 

Depresi manusia modern

“Dunia digital telah merenggut manusia dari kemanusiaannya. Hampir setiap 10 menit, manusia akan selalu mengecek gawainya, yang menyebabkan manusia modern lima kali berpeluang depresi ketika terlalu banyak menggunakan gawai,” seru Devie. 

Ia menjelaskan, berbagai bencana dan berkah digital menghampiri individu perlu dikenali, diseleksi dan dihindari agar digital memberikan keuntungan utama bagi kehidupan manusia.

"Kami tidak hanya akan melakukan advokasi sendirian, kami akan menggandeng seluruh pihak yang peduli pada masa depan bangsa. Kami juga akan meneruskan penelitian di sekitar isu digital, diantaranya melanjutkan studi pembuatan alat identifikasi wajah yang berpotensi candu digital, “ tandasnya. 

Kegiatan diawali paparan berisikan definisi dan pemahaman tentang hoax dari Pijar, selaku dosen tetap humas Vokom UI. Sedangkan Mareta menambahkan hal-hal yang patut diwaspadai agar terhindar dari konsumsi hoax.

7 langkah vokasi UI

Menurut Mareta yang juga Kepala Humas Vokasi UI ada 7 hal akan diupayakan dalam memerangi hoax dan candu digital, yakni:

1. Pengajaran inovatif: Melalui kelas-kelas baik di vokasi maupun di luar UI secara gratis tentang dunia digital.

2. Pembelajaran kreatif: membuka diskusi berkala melalui wa grup.

3. Program berbasis internet: Memberikan pelatihan seputar internet agar tidak kecanduan digital. Seperti tentang fotografi, desain, yang di harapkan membuat pengguna digital dapat memanfaatkan internet untuk hal positif.

4. Produksi konten: Memproduksi konten konten edukasi berupa narasi visual, cetak dan audio seputar digital.

5. Penelitian.

6. Proyek kolaborasi: menggandeng berbagai kalangan untuk kampanye dan konsultasi digital sehat.

7. Perubahan budaya: Mendorong aktivitas alternatif bagi pengguna internet agar memiliki kebiasaan lain yang akan berubah menjadi budaya internet sehat.

"Kami optimis bahwa perlu lebih banyak informasi kepada masyarakat luas tentang peluang bagi siapapun menjadi pecandu digital," tutup Mareta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau