Prof. Djisman menjelaskan, kecerdasan buatan mungkin akan mengurangi lapangan pekerjaan atau membuat banyak pekerjaan menjadi tidak lagi diperlukan, terutama pekerjaan standar dan berulang.
Hal tersebut akan memberikan waktu dan kesempatan lebih banyak kepada orang-orang untuk mengejar karir lebih kreatif dan menyenangkan.
“Institusi pendidikan sebagai lini terdepan dalam peningkatan kulitas generasi penerus harus mampu beradaptasi dengan cepat, menyesuaikan dengan keterampilan yang wajib dimiliki di masa depan," jelas Prof. Djisman.
Pendidikan universitas harus membuka diri pada era baru dan memimpin, atau paling tidak mengikuti perubahan yang ada. Misi dari pendidikan tinggi tidak hanya melatih dan mengembangkan bakat-bakat untuk masa ini saja tetapi juga mempersiapkan masa depan, tambahnya
Untuk itu, tahun ini Prasetiya Mulya menginisiasi program studi baru, yaitu program MM New Ventures Innovation (NVI).
Program ini merupakan pondasi membentuk pola pikir terstruktur dibutuhkan, khususnya untuk mengambil keputusan strategis cepat dan inovatif dalam bisnis startup, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Selain itu, tahun ini Prasetiya Mulya juga menginisiasi hadirnya Collaborative STEM Laboratories untuk mendorong terciptanya iklim kolaborasi antara sains, teknologi, dan kewirausahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.